10 Organisasi Agama Terkaya di Dunia
Penulis: Sentiment.co.id
Tanggal: 26 April 2025
Agama tidak hanya menjadi pilar spiritual bagi miliaran orang di seluruh dunia, tetapi juga mengelola kekayaan yang sangat besar melalui sumbangan, investasi, dan aset berharga seperti properti, seni, dan logam mulia. Berikut adalah daftar 10 organisasi agama terkaya di dunia berdasarkan estimasi kekayaan mereka, yang mencerminkan pengaruh ekonomi mereka di samping peran spiritual.
1. Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (LDS/Mormon)
Estimasi Kekayaan: $100–$265 miliar
Gereja LDS, yang berbasis di Salt Lake City, Utah, dianggap sebagai organisasi agama terkaya di dunia. Kekayaannya berasal dari sumbangan wajib (tithing) sebesar 10% dari pendapatan anggota, investasi melalui Ensign Peak Advisors, serta kepemilikan lahan pertanian, peternakan, dan properti di seluruh dunia. Gereja ini memiliki sekitar 16 juta anggota dan dikenal sebagai salah satu yang paling likuid secara finansial.
2. Gereja Katolik (Vatikan dan Global)
Estimasi Kekayaan: $10–$73 miliar (Vatikan saja), ratusan miliar secara global
Gereja Katolik adalah salah satu institusi tertua dan terkaya, dengan aset yang mencakup properti di seluruh dunia, karya seni tak ternilai (seperti koleksi di Vatikan), dan investasi di sektor perbankan, asuransi, dan real estat. Vatikan sendiri diperkirakan memiliki kekayaan $10–$15 miliar, tetapi jika digabungkan dengan keuskupan di seluruh dunia, nilainya jauh lebih besar.
3. Islam (Waqf dan Aset Global)
Estimasi Kekayaan: $1,6–$3 triliun
Kekayaan dalam Islam tidak terpusat seperti gereja, tetapi dikelola melalui sistem waqf (wakaf), yang mencakup tanah, masjid, sekolah, dan rumah sakit. Sumbangan zakat (2,5% dari kekayaan tahunan) juga mendukung komunitas. Kekayaan ini didorong oleh kontrol atas sumber daya minyak di negara-negara Timur Tengah dan investasi keuangan syariah.
4. gereja Scientology
Estimasi Kekayaan: $1,7–$2 miliar
Didirikan oleh L. Ron Hubbard pada 1952, Gereja Scientology menghasilkan pendapatan melalui biaya keanggotaan yang mahal, seperti kursus untuk mencapai tingkat “Operating Thetan” (hingga $256.000). Gereja ini memiliki portofolio properti senilai $1,5 miliar dan pendapatan tahunan sekitar $200 juta, terutama dari elit Hollywood.
5. Gereja Episkopal (AS)
Estimasi Kekayaan: $2,4 miliar
Gereja Episkopal, bagian dari Komuni Anglikan, memiliki anggota yang termasuk di antara yang terkaya di AS. Kekayaannya berasal dari sumbangan, properti, dan investasi. Gereja ini memiliki sekitar 2 juta anggota dan tersebar di AS, Karibia, Amerika Latin, dan Eropa.
6. Opus Dei (Gereja Katolik)
Estimasi Kekayaan: $2,8 miliar
Opus Dei, bagian dari Gereja Katolik yang berbasis di Roma, adalah prelatur personal yang fokus pada pendidikan dan amal. Kekayaannya berasal dari sumbangan anggota, yang sering kali adalah individu kaya, serta investasi di sekolah dan universitas.
7. Gereja Anglikan (Church of England)
Estimasi Kekayaan: $11 miliar (£8,3 miliar)
Gereja Anglikan, yang berbasis di Inggris, memiliki 16.000 gereja, 42 katedral, dan portofolio investasi yang besar. Sumbangan jemaat (£57 juta) dan kepemilikan properti bersejarah menambah kekayaannya. Gereja ini tetap menjadi salah satu yang terkaya di Eropa.
8. Hindu (Aset Kuil dan Komunitas)
Estimasi Kekayaan: Tidak terpusat, tetapi signifikan di AS dan India
Komunitas Hindu, terutama di AS, termasuk yang terkaya kedua setelah Yahudi berdasarkan pendapatan rumah tangga. Kuil-kuil besar seperti Padmanabhaswamy di India memiliki harta emas dan permata bernilai miliaran dolar. Kekayaan ini didukung oleh sumbangan dan investasi komunitas.
9. Gereja Advent Hari Ketujuh
Estimasi Kekayaan: Miliaran dolar (tidak spesifik)
Gereja Advent Hari Ketujuh, yang didirikan pada abad ke-19, memiliki kekayaan dari sumbangan anggota, rumahooker, sekolah, dan penerbitan. Gereja ini dikenal karena jaringan globalnya dalam pendidikan dan kesehatan.
10. Gereja Anglikan Kanada
Estimasi Kekayaan: $1 miliar
Gereja Anglikan Kanada mengelola kekayaan melalui sumbangan, warisan tanah, dan pendanaan negara. Gereja ini memiliki pengaruh besar di Amerika Utara dan mendukung berbagai program kesejahteraan.
Tabel Kekayaan Organisasi Agama
Berikut adalah rangkuman estimasi kekayaan 10 organisasi agama terkaya di dunia:
| No | Organisasi Agama | Estimasi Kekayaan |
|---|---|---|
| 1 | Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (LDS/Mormon) | $100–$265 miliar |
| 2 | Gereja Katolik (Vatikan dan Global) | $10–$73 miliar (Vatikan), ratusan miliar secara global |
| 3 | Islam (Waqf dan Aset Global) | $1,6–$3 triliun |
| 4 | Gereja Scientology | $1,7–$2 miliar |
| 5 | Gereja Episkopal (AS) | $2,4 miliar |
| 6 | Opus Dei (Gereja Katolik) | $2,8 miliar |
| 7 | Gereja Anglikan (Church of England) | $11 miliar (£8,3 miliar) |
| 8 | Hindu (Aset Kuil dan Komunitas) | Tidak terpusat, signifikan (miliaran) |
| 9 | Gereja Advent Hari Ketujuh | Miliaran dolar (tidak spesifik) |
| 10 | Gereja Anglikan Kanada | $1 miliar |
Catatan Penting
- Likuiditas vs. Aset Tetap: Gereja LDS memiliki kekayaan yang sangat likuid (tunai dan investasi), sementara Gereja Katolik memiliki banyak aset tidak likuid seperti karya seni dan properti bersejarah.
- Kontroversi: Beberapa organisasi, seperti Gereja LDS dan Scientology, dikritik karena dianggap lebih beroperasi seperti bisnis daripada institusi spiritual.
- Data Per Kapita: Dalam hal kekayaan per kapita, Mormon dan Yahudi cenderung lebih kaya dibandingkan Katolik, meskipun Katolik memiliki total aset lebih besar karena jumlah pengikutnya yang besar (1,3 miliar).
Kesimpulan
Organisasi agama terkaya di dunia tidak hanya memiliki pengaruh spiritual, tetapi juga kekuatan ekonomi yang signifikan. Kekayaan mereka sering digunakan untuk amal, pendidikan, dan pelestarian budaya, meskipun beberapa menuai kritik atas pengelolaan dana mereka. Dari Gereja LDS yang likuid hingga Gereja Katolik dengan aset bersejarah, daftar ini menunjukkan bagaimana agama dan kekayaan saling terkait dalam skala global.
Sumber: Berbagai laporan dan estimasi dari sumber terpercaya, termasuk Wikipedia, Alux.com, dan penelitian independen.