7 Langkah Epik Timothy Ronald Bangun Kekayaan Rp1 Triliun di usia 24 melalui investasi saham, kripto, dan bisnis. Kisah inspiratifnya wajib diketahui Gen Z!
7 Langkah Epik Timothy Ronald
7 Langkah Epik Timothy Ronald mengantarkannya menjadi triliuner termuda Indonesia di usia 24 tahun, dengan kekayaan mencapai Rp1 triliun pada 2025. Dari berjualan pomade di usia 15 hingga mendirikan Akademi Crypto, perjalanan Timothy Ronald menunjukkan kombinasi keberanian, disiplin, dan strategi cerdas. Berikut tujuh langkah epik yang diungkapkannya melalui wawancara, podcast, dan kanal YouTube pribadinya, yang menginspirasi generasi muda untuk meraih kebebasan finansial.
Mulai Bisnis Kecil untuk Modal
Mulai Bisnis Kecil menjadi langkah awal Timothy. Di usia 15, ia menjual pomade impor, jam tangan, dan sedotan di marketplace, serta menjadi wedding organizer paruh waktu saat SMA. Bisnis ini menghasilkan Rp10-12 juta per bulan, yang ditabung untuk modal investasi. “Modal kecil seperti Rp2 juta bisa jadi fondasi besar jika konsisten,” ujarnya. Langkah ini mengajarkan pentingnya side hustle untuk membangun pondasi keuangan tanpa bergantung pada gaji.
Pelajari Investasi secara Mendalam
Pelajari Investasi adalah kunci kedua. Terinspirasi Warren Buffett, Timothy membaca ratusan buku seperti The Intelligent Investor karya Benjamin Graham. Ia mempelajari saham, kripto, dan blockchain sejak usia 16, meski pernah gagal trading kripto. “Risiko harus dihitung, bukan cuma tebak-tebakan,” katanya. Ketekunannya menghasilkan Rp1 miliar pertama dari saham BCA di usia 19, menunjukkan pentingnya literasi finansial untuk sukses.
Investasi Awal di Saham dan Kripto
Investasi Awal Timothy dimulai dengan saham BBRI (level 2.100) dan ARTO (dari 300 hingga 18.000), serta Bitcoin sejak 2015 saat harganya murah. Pertemuan dengan pendiri Binance, Chang Pheng Zhao, pada 2022 memperkuat keyakinannya pada kripto. Strategi “buy and hold” menggandakan asetnya hingga puluhan miliar di usia 22. Langkah ini menegaskan pentingnya memilih aset berpotensi tinggi dan bersabar menunggu hasil.
Lunasi Utang Konsumtif
Lunasi Utang Konsumtif menjadi langkah krusial. Timothy menekankan melunasi tagihan kartu kredit atau pinjaman barang konsumtif yang bunganya tinggi. “Utang konsumtif adalah penghalang kebebasan finansial,” ujarnya. Dengan anggaran ketat, ia membebaskan diri dari beban finansial untuk fokus pada investasi produktif, seperti saham dan kripto, yang mempercepat akumulasi kekayaannya. Langkah ini relevan bagi Gen Z yang sering terjebak utang gaya hidup.
Bangun Platform Edukasi Finansial
Bangun Platform Edukasi seperti Ternak Uang (2020) dan Akademi Crypto (2022) menjadi langkah kelima. Bersama Felicia Putri Tjiasaka, Timothy mendirikan Ternak Uang untuk mengedukasi investasi bagi pemula, kini memiliki 351.000 pengguna. Akademi Crypto fokus pada blockchain dan aset digital, menjadikannya “Raja Kripto” Indonesia. Platform ini tidak hanya meningkatkan literasi finansial, tetapi juga menambah pendapatannya melalui kelas dan konsultasi.
Diversifikasi Pendapatan dan Aset
Diversifikasi Pendapatan adalah langkah keenam. Selain saham dan kripto, Timothy menjalankan bisnis advertising agency untuk UMKM dan startup saat kuliah. Ia juga mengoleksi mobil mewah seperti McLaren Senna (Rp14,7 miliar) sebagai investasi. Diversifikasi ini, ditambah pendapatan dari konten YouTube, TikTok, dan Instagram, memperkuat portofolionya. “Jangan taruh semua telur di satu keranjang,” katanya, menggarisbawahi pentingnya sumber pendapatan beragam.
Berbagi melalui Filantropi
Berbagi melalui Filantropi menutup langkah epik Timothy. Ia membangun sekolah di Nusa Tenggara Timur, sekolah berkebutuhan khusus di Blitar, dan taman kanak-kanak di Lombok. “Sukses bukan cuma soal uang, tapi dampak,” ujarnya. Filantropi ini memperkuat reputasinya sebagai inspirator Gen Z, menunjukkan bahwa kekayaan sejati mencakup kontribusi sosial, selain gaya hidup mewah yang ia pamerkan di media sosial.
Tantangan dan Kritik
Meski sukses, Timothy menghadapi kritik. Beberapa pihak menyebut strateginya berisiko tinggi dan tidak realistis untuk semua orang, terutama yang tanpa modal besar atau jaringan. “Tidak semua orang punya timing seperti Timothy,” kata analis keuangan di Suara Nanggroe. Namun, pendekatan disiplin dan pembelajaran konsistennya tetap menjadi inspirasi, meski perlu disesuaikan dengan kondisi individu.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Timothy Ronald menawarkan pelajaran berharga: keberanian mengambil risiko terukur, disiplin menabung, dan fokus pada literasi finansial. Dropout dari kuliah di semester pertama, ia membuktikan pendidikan formal bukan satu-satunya jalan sukses. Dengan gaya hidup mewah yang tetap rendah hati melalui filantropi, ia menjadi teladan bagi Gen Z yang ingin meraih kebebasan finansial.
Daftar Isi
Kesimpulan
7 Langkah Epik Timothy Ronald—Mulai Bisnis Kecil, Pelajari Investasi, Investasi Awal, Lunasi Utang Konsumtif, Bangun Platform Edukasi, Diversifikasi Pendapatan, dan Berbagi melalui Filantropi—mengantarkannya ke kekayaan Rp1 triliun di usia 24. Dari pomade hingga “Raja Kripto,” Timothy menginspirasi melalui Ternak Uang dan Akademi Crypto. Meski ada kritik, strateginya menawarkan panduan praktis untuk Gen Z meraih kebebasan finansial di 2025.