Pendidikan

Kebijakan Berani: Fakta Penting Program Persiapan S1 Luar Negeri Kemdikbud dan Kontroversi BIM Angkatan 4

Kebijakan Berani: Fakta Penting Program Persiapan S1 Luar Negeri Kemdikbud dan Kontroversi BIM Angkatan 4
Kebijakan Berani: Fakta Penting Program Persiapan S1 Luar Negeri Kemdikbud dan Kontroversi BIM Angkatan 4

Program Persiapan S1 Luar Negeri Kemdikbud untuk siswa berprestasi kelas XI menuai pro-kontra setelah perubahan kebijakan BIM Angkatan 4. Apa saja syarat dan fakta terkini? Simak ulasannya!

Program Persiapan S1 Luar Negeri Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menjadi sorotan pada Juli 2025. Program ini mendukung siswa kelas XI SMA/SMK/MA berprestasi untuk kuliah di universitas top dunia, namun perubahan kebijakan Angkatan 4 memicu petisi orang tua di change.org. Berikut fakta penting tentang program ini, syarat, dan isu terkini berdasarkan sumber resmi dan sentimen netizen.

Program Persiapan S1 Luar Negeri

Apa Itu Program BIM?

Program Persiapan S1 Luar Negeri BIM adalah beasiswa non-gelar untuk mempersiapkan siswa berprestasi kelas XI SMA/SMK/MA melanjutkan studi S1 di luar negeri. Program ini mencakup kursus TOEFL/IELTS, SAT/ACT, pengayaan non-akademik (proyek sosial, magang), dan konseling kuliah. BIM Angkatan 4 menargetkan pendaftaran universitas untuk tahun akademik 2025/2026 di PTLN terkurasi, seperti The University of British Columbia dan Purdue University (bim-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id).

Kriteria dan Persyaratan

Syarat pendaftaran BIM Angkatan 4 meliputi:

  • Warga Negara Indonesia (WNI).
  • Siswa kelas XI SMA/SMK/MA tahun ajaran 2023/2024.
  • Berprestasi di bidang sains, riset, teknologi, inovasi, seni, bahasa, literasi, vokasi, kewirausahaan, atau olahraga (finalis/pemenang nasional/internasional dalam 3 tahun terakhir, atau prestasi non-ajang yang dikurasi Puspresnas).
  • Memiliki integritas Pelajar Pancasila, sehat jasmani-rohani, dan fasih berbahasa Inggris/bahasa asing sesuai negara tujuan.
  • Tidak menerima beasiswa lain dengan komponen biaya sama.
  • Mengisi formulir daring di bimppn.kemdikbud.go.id dan mendapat dukungan orang tua/sekolah.
  • Penyandang disabilitas wajib lampirkan dokumen medis (bim-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id).

Tahapan Program

  1. Pendaftaran: Online via bimppn.kemdikbud.go.id, unggah dokumen seperti sertifikat prestasi, hasil tes TOEFL/IELTS/Duolingo, dan surat pernyataan bermaterai Rp10.000.
  2. Seleksi: Administrasi, prestasi, substansi, dan wawancara.
  3. Pembinaan: Kursus TOEFL/IELTS, SAT/ACT, webinar, proyek sosial, dan konseling universitas (Desember 2023–Juli 2024).
  4. Pendaftaran Universitas: Siswa dibimbing untuk apply ke PTLN terkurasi (kompas.id, 2024).

Kontroversi Angkatan 4

Pada November 2024, Puspresnas mengeluarkan Surat No. 1645/J3/PN.06/2024, menyatakan BIM Angkatan 4 tidak lagi mendukung konseling dan biaya pendaftaran universitas (sebelumnya hingga 4 universitas, seperti University of British Columbia Rp1,9 juta). Program dihentikan tanpa keberlanjutan ke beasiswa bergelar, memaksa siswa cari dana sendiri atau apply Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI). Orang tua, dipimpin H. Ishandawi, petisi di change.org, sebut kebijakan ini sia-siakan potensi talenta dan dana negara (kompas.id, 2024).

Dibuka! Syarat dan Cara Daftar Beasiswa Grab 2025 untuk Pendidikan SD hingga S1

Reaksi Netizen

Sentiment.co.id mencatat:

  • Positif: Dukungan untuk talenta muda ke universitas top.
  • Negatif: Kecaman pada Puspresnas atas ketidakpastian kebijakan.
  • Netral: Seruan transparansi dan mediasi dengan orang tua.

Imbauan

Pencarian Utama: Program Persiapan S1 Luar Negeri
Pencarian Pendukung: Beasiswa Indonesia Maju, BIM Angkatan 4, Puspresnas, Kurasi prestasi, Netizen pro-kontra

Wajib Tahu: Prediksi Mencengangkan Ramalan 2030 yang Akan Mengubah Dunia

Hot News: Ustadz Adi Hidayat Resmi Jadi Dosen Tetap UPI, Siap Cetak Generasi Emas!

Berita Terbaru

error: Dilarang Copy ya Disini 👊