Hot News

Pemerintah Tindak Lanjuti Keluhan Orang Tua, Game Online Akan Diatur Berdasarkan Usia

Pemerintah Tindak Lanjuti Keluhan Orang Tua, Game Online Akan Diatur Berdasarkan Usia

Jakarta, 5 Juli 2025 – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Indonesia mengumumkan rencana pengaturan game online berdasarkan usia sebagai respons atas keluhan orang tua terkait dampak permainan daring terhadap anak-anak. Langkah ini bertujuan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak sesuai usia mereka. Kebijakan ini mencakup klasifikasi game berdasarkan konten dan pembatasan akses untuk melindungi anak dari paparan materi yang tidak sesuai.

Latar Belakang Kebijakan

Maraknya keluhan dari orang tua tentang konten game online yang tidak sesuai untuk anak, seperti kekerasan, bahasa kasar, atau tema dewasa, mendorong pemerintah untuk bertindak. Banyak orang tua menyuarakan kekhawatiran melalui media sosial dan forum publik, termasuk platform X, tentang bagaimana game tertentu memengaruhi perilaku dan kesehatan mental anak. Selain itu, waktu bermain yang berlebihan juga menjadi isu, dengan beberapa anak menghabiskan berjam-jam di depan layar tanpa pengawasan.

Menanggapi hal ini, Komdigi berencana menerapkan sistem klasifikasi usia untuk game online, serupa dengan standar yang sudah diterapkan pada film dan acara televisi. Kebijakan ini akan melibatkan kerja sama dengan pengembang game, platform distribusi, dan penyedia layanan internet untuk memastikan implementasi yang efektif.

Rencana Pengaturan Game Berdasarkan Usia

Menurut pernyataan resmi Komdigi, pengaturan ini akan mencakup beberapa langkah strategis:

Benarkah Alien Ada? Mayoritas Ilmuwan Yakin!

  1. Klasifikasi Konten Game: Setiap game online akan dinilai berdasarkan kontennya, seperti tingkat kekerasan, bahasa, atau tema dewasa. Klasifikasi ini akan menggunakan kategori usia, misalnya 3+, 7+, 13+, dan 18+.
  2. Pembatasan Akses: Platform game wajib menerapkan sistem verifikasi usia untuk memastikan hanya pengguna dengan usia yang sesuai yang dapat mengakses game tertentu. Teknologi seperti autentikasi akun atau pengenalan wajah mungkin akan diintegrasikan.
  3. Edukasi Orang Tua: Komdigi akan meluncurkan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya memantau aktivitas gaming anak. Panduan tentang pengaturan kontrol orang tua (parental control) juga akan disebarkan.
  4. Sanksi bagi Pelaku Pelanggaran: Pengembang atau platform yang tidak mematuhi regulasi ini akan menghadapi sanksi, termasuk denda atau pembatasan operasional di Indonesia.

Manfaat bagi Masyarakat

Pengaturan ini diharapkan memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

  • Perlindungan Anak: Membatasi paparan anak terhadap konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, seperti kekerasan atau tema seksual.
  • Peningkatan Kesadaran Digital: Orang tua akan lebih teredukasi tentang cara mengelola waktu dan konten yang diakses anak.
  • Industri Game yang Bertanggung Jawab: Pengembang game didorong untuk menciptakan konten yang lebih ramah anak dan mendukung perkembangan positif.

Menurut psikolog anak, Dr. Ani Susanti, pengaturan ini merupakan langkah penting. “Game online memiliki dampak besar pada perkembangan kognitif dan emosional anak. Dengan klasifikasi usia, orang tua dapat lebih mudah memilih game yang sesuai untuk anak mereka,” ujarnya dalam wawancara dengan media nasional.

Tantangan Implementasi

Meski mendapat dukungan luas, implementasi kebijakan ini tidak luput dari tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Verifikasi Usia: Memastikan sistem verifikasi usia yang akurat tanpa mengganggu pengalaman pengguna menjadi tantangan teknis.
  • Kepatuhan Pengembang: Banyak game online dikembangkan oleh perusahaan internasional, sehingga diperlukan kerja sama lintas negara untuk memastikan kepatuhan.
  • Pemahaman Orang Tua: Tidak semua orang tua memiliki literasi digital yang memadai untuk memanfaatkan sistem ini secara maksimal.

Komdigi menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta asosiasi industri game untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, pemerintah juga berencana melibatkan komunitas gamer dalam proses konsultasi untuk memastikan kebijakan ini tidak menghambat inovasi industri game.

Respon Publik dan Industri

Reaksi masyarakat terhadap rencana ini beragam. Di platform X, banyak orang tua menyambut baik inisiatif ini, dengan beberapa pengguna mengunggah komentar seperti, “Akhirnya pemerintah dengar keluhan kami! Semoga ini bikin anak-anak lebih aman main game.” Namun, sebagian gamer dewasa mengkhawatirkan potensi pembatasan yang berlebihan terhadap game favorit mereka.

Aksi Tegas Bobby Nasution: Diskotik Narkoba Ditutup

Sementara itu, Asosiasi Game Indonesia (AGI) menyatakan dukungannya, tetapi meminta pemerintah untuk melibatkan pelaku industri dalam merumuskan regulasi. “Kami mendukung perlindungan anak, tapi regulasi harus seimbang agar tidak merugikan industri game yang sedang berkembang pesat di Indonesia,” kata Ketua AGI, Andi Suryanto.

Langkah Selanjutnya

Komdigi berencana meluncurkan uji coba sistem klasifikasi usia pada kuartal pertama 2026. Selama periode ini, sejumlah game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, dan PUBG akan menjadi fokus pengawasan. Pemerintah juga akan membuka saluran pengaduan publik untuk memantau efektivitas kebijakan ini.

Bagi orang tua yang ingin mempersiapkan diri, Komdigi menyarankan untuk mulai mempelajari fitur kontrol orang tua yang tersedia di perangkat dan platform game. Panduan resmi akan segera tersedia di situs web Komdigi (komdigi.go.id).

Kesimpulan

Kebijakan pengaturan game online berdasarkan usia menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan mendukung perkembangan anak. Dengan kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, diharapkan regulasi ini dapat mengurangi dampak negatif game online sambil tetap mendukung pertumbuhan industri kreatif. Bagi orang tua, ini adalah kesempatan untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak mereka, sementara gamer dewasa diharapkan tetap dapat menikmati hiburan favorit mereka dengan bijak.

Iwan Kurniawan Bantah Terlibat Kasus Sritex, Sebut Hanya Ikuti Perintah Atasan
error: Dilarang Copy ya Disini 👊