Viral

Insiden Pelemparan Batu ke Kereta Sancaka Mencederai Penumpang, Memicu Kekhawatiran Keselamatan

Insiden Pelemparan Batu ke Kereta Sancaka Mencederai Penumpang, Memicu Kekhawatiran Keselamatan

Yogyakarta, 6 Juli 2025 – Sebuah insiden tragis terjadi di Kereta Api Sancaka Eksekutif rute Yogyakarta-Surabaya, ketika batu dilempar ke jendela gerbong antara Stasiun Klaten dan Srowot, Jawa Tengah. Akibatnya, kaca pecah dan melukai dua penumpang, memicu kekhawatiran akan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia. Video kejadian yang direkam penumpang langsung viral di media sosial, menarik perhatian publik dan otoritas.

Insiden ini menimpa KA 88F Sancaka Eksekutif pada pukul sore menjelang malam. Batu yang dilempar menghantam jendela gerbong, menyebabkan pecahan kaca mengenai wajah dua penumpang, salah satunya Widya Anggraini. Korban segera mendapat perawatan medis awal di Stasiun Solobalapan, Yogyakarta, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Triharsi untuk penanganan lebih lanjut. Setelah stabil, mereka melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk perawatan tambahan.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan sigap merespons kejadian ini. Biaya perawatan medis korban ditanggung penuh melalui asuransi penumpang. KAI juga mengecam tindakan vandalisme tersebut dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menangkap pelaku. Sebagai langkah pencegahan, patroli di sepanjang jalur kereta diperketat dan kamera pengawas tambahan dipasang di titik rawan. “Kejadian ini sangat kami sesali. Kami berkomitmen memastikan keselamatan penumpang,” ujar juru bicara KAI dalam pernyataan resmi.

Secara hukum, pelemparan batu ke kereta api merupakan tindakan pidana serius. Berdasarkan Pasal 188 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), pelaku dapat dihukum penjara hingga 7 tahun. Selain itu, Pasal 180 Undang-Undang No. 23/2007 tentang Perkeretaapian juga mengatur sanksi bagi pelaku yang mengganggu operasional kereta, dengan ancaman hukuman lebih berat jika menyebabkan cedera atau kematian.

Pegawai Samsat Karaoke Viral: Warga Antre Pajak

Kejadian ini menyoroti tantangan keamanan di jalur kereta api Indonesia. Meski KAI telah menerapkan berbagai upaya, seperti patroli rutin dan kampanye kesadaran masyarakat, insiden serupa masih terjadi. Wilayah antara Klaten dan Srowot, yang dikenal sebagai jalur rawan, kini menjadi fokus pengawasan lebih ketat. Masyarakat diminta berperan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan untuk mencegah kejadian berulang.

Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara KAI, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga keselamatan transportasi publik. Dengan langkah preventif yang lebih intensif, diharapkan perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman bagi semua penumpang.