Amerika Serikat Ikut Campur Perang Iran-Israel: Ketegangan Timur Tengah Memanas

Amerika Serikat Ikut Campur Perang Iran-Israel: Ketegangan Timur Tengah Memanas

Jakarta, 23 Juni 2025 – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Amerika Serikat resmi terlibat dalam konflik antara Iran dan Israel. Pada Minggu malam waktu setempat, AS dilaporkan melancarkan serangan udara terhadap sejumlah fasilitas strategis di Iran, termasuk situs yang diduga terkait dengan program nuklir Tehran. Langkah ini memicu reaksi keras dari pemerintah Iran, yang menyebut tindakan AS sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan mengancam akan membalas dengan serangan terhadap kepentingan AS di wilayah tersebut.

Konflik ini bermula dari eskalasi serangan antara Israel dan kelompok yang didukung Iran di perbatasan, yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir. AS, yang secara historis mendukung Israel, menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk “mencegah ancaman langsung” terhadap sekutunya serta menekan kemampuan Iran dalam mengembangkan senjata nuklir. Namun, langkah ini justru memicu kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataan resminya, mengecam keras tindakan AS dan menyerukan persatuan negara-negara Timur Tengah untuk melawan “agresi Barat”. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik dukungan AS, menyebutnya sebagai “langkah tegas untuk menjaga stabilitas kawasan”.

Di tengah situasi yang memanas, pasar global mulai merespons dengan gejolak. Harga minyak dunia melonjak tajam, sementara bursa saham di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, mengalami tekanan akibat kekhawatiran akan gangguan rantai pasok energi. Pemerintah Indonesia sendiri telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sembari memantau dampak ekonomi dari konflik ini.

Dirgahayu Republik Indonesia ke-80: Merayakan 80 Tahun Kemerdekaan

Hingga saat ini, dunia internasional masih menanti respons konkret dari Iran. PBB telah menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan, namun peluang diplomasi tampak semakin tipis. Situasi ini diprediksi akan terus menjadi sorotan global dalam beberapa hari ke depan.

Penulis: Tim Redaksi Sentiment.co.id

sentiment: