Sentiment.co.id – Bakal pidato di Sidang PBB, Prabowo berpotensi jadi “Memory of the World” seperti Soekarno, bawa visi reformasi dan kerja sama antarperadaban.
Presiden Prabowo Subianto bersiap cetak sejarah dengan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, 21 September 2025. Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah yakin pidato ini bakal dikenang sebagai “Memory of the World”, seperti pidato legendaris Soekarno pada 30 September 1960. “Prabowo akan bawa filosofi, konstitusi, dan tradisi diplomatik Indonesia,” ujar Reza kepada Kompas.com.
Pidato Prabowo akan soroti kerja sama antarperadaban lintas generasi untuk atasi krisis global, seperti kesenjangan ekonomi, kerusakan lingkungan, dan ancaman nuklir. Ia juga dorong reformasi PBB, perkuat peran Sekjen dan Majelis Umum tanpa veto negara besar. Reza usul tambah 10 anggota tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk perwakilan peradaban Hindu dan Islam, seimbangkan dominasi China, Rusia, AS, Inggris, dan Prancis.
Massa aksi simpatik Palestina di Jakarta sambut antusias, desak Prabowo pimpin dunia hentikan genosida. Diaspora Indonesia di AS sambut meriah, minta tanda tangan. Bakal pidato di Sidang PBB, Prabowo berpotensi jadi “Memory of the World” ini tunjukkan ambisi Indonesia perkuat posisi global, lanjutkan jejak Soekarno dengan visi perdamaian dan keadilan.
Komentar