Viral

Bobon Santoso Resmi Patenkan Hak Cipta “Masak Besar”, Langkah Tegas Lindungi Karya Orisinal

Bobon Santoso Resmi Patenkan Hak Cipta “Masak Besar”, Langkah Tegas Lindungi Karya Orisinal

Jakarta, 16 April 2025 – Keren, kreator konten kuliner Bobon Santoso baru saja membuat gebrakan dengan resmi mendaftarkan hak cipta untuk karya orisinalnya, “Masak Besar Bobon Santoso”. Langkah ini diumumkan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya,

@bobonsantoso, pada 12 April 2025, sebagai wujud komitmen untuk melindungi ide dan kreativitas yang telah dirintis sejak Februari 2019. Namun, keputusan ini tak luput dari sorotan publik, memicu pro dan kontra di jagat maya.

“Masak Besar Bobon Santoso bukan sekadar konten digital, tetapi manifestasi dari mimpi, riset, eksperimen, dan passion,” tulis Bobon dalam unggahannya, dikutip pada 14 April 2025. Ia menegaskan bahwa karya ini lahir dari proses panjang dan penuh perjuangan, bukan sekadar video masak biasa. Dengan hak cipta yang kini telah sah, Bobon berharap dapat menjaga orisinalitas karya sekaligus menginspirasi kreator lain untuk menghargai dan melindungi karya mereka.

Makna “Masak Besar” dan Kontroversi yang Muncul

Pegawai Samsat Karaoke Viral: Warga Antre Pajak

Bagi Bobon, “Masak Besar” lebih dari sekadar memasak dalam jumlah besar. Konten ini mencerminkan panggilan hati untuk berbagi dengan masyarakat, terutama di wilayah pelosok, melalui aksi sosial yang dikemas dalam sajian kuliner spektakuler. Sejak 2019, Bobon dikenal dengan video-videonya yang menampilkan proses memasak dalam skala besar, sering kali untuk membantu komunitas yang membutuhkan.

Namun, pengumuman hak cipta ini memicu diskusi hangat di media sosial. Sebagian netizen memuji langkah Bobon sebagai bentuk penghargaan terhadap karya orisinal dan upaya mencegah plagiarisme. “Salut buat Bobon! Keren banget ngelindungin karya sendiri, biar nggak asal dicuri,” tulis salah satu warganet. Di sisi lain, ada yang mempertanyakan kejelasan konsep “Masak Besar”, mengingat memasak dalam jumlah besar bukanlah hal baru dan telah dilakukan oleh banyak kreator lain.

Menanggapi keraguan ini, Bobon menegaskan bahwa hak cipta ini tidak dimaksudkan untuk membatasi kreator lain membuat konten serupa. “Tidak ada batasan untuk siapa pun melakukan kegiatan masak besar,” jelasnya dalam unggahan Instagram, seperti dikutip pada 14 April 2025. Ia hanya ingin melindungi branding personal dan keunikan kreativitas yang telah menjadi identitasnya, termasuk gaya, karakter, dan konsep spesifik yang ia kembangkan.

Pesan Moral untuk Kreator: Hormati Karya Orang Lain

Bobon juga menyampaikan pesan tajam tentang pentingnya etika dalam berkarya. Ia menyoroti fenomena di mana karya orisinal dari kreator kecil sering kali “dicuri” oleh figur yang lebih berpengaruh dengan jangkauan audiens lebih luas. “Ini yang sedang marak terjadi, karya orisinal dari figur tidak berpengaruh dicuri oleh figur yang lebih berpengaruh,” ungkapnya. Dengan langkah hukum ini, Bobon ingin mengajak semua kreator untuk menghormati proses kreatif dan menjaga integritas dalam berkarya.

Viral: Lamaran Ditolak di Sidoarjo Gegara Rombongan Berlebihan

Tak hanya itu, Bobon juga menegaskan bahwa ia tidak akan mentolerir plagiarisme. “STOP PLAGIAT KARYA ORANG LAIN!! JIKA TIDAK MENGINDAHKAN, TERPAKSA JALUR HUKUM KAMI TEMPUH,” tegasnya dalam caption unggahan. Pernyataan ini diduga merujuk pada beberapa kontroversi sebelumnya, termasuk dugaan plagiarisme oleh kreator lain seperti Willie Salim, meski Bobon tidak menyebut nama secara eksplisit.

Inspirasi untuk Kreator Lain

Langkah Bobon ini bukan hanya tentang melindungi karya pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kreator lain untuk lebih peduli terhadap hak kekayaan intelektual. Di tengah maraknya konten digital, perlindungan hukum seperti hak cipta menjadi semakin relevan untuk memastikan karya orisinal tetap dihargai. “Karya bukan hanya untuk dibagikan, tetapi juga untuk dijaga, dihormati, dan dibela,” ujar Bobon, mengajak komunitas kreator untuk menjunjung tinggi nilai orisinalitas.

Kisah Bobon Santoso dan “Masak Besar” adalah pengingat bahwa di balik setiap karya ada perjuangan, mimpi, dan dedikasi. Dengan hak cipta yang kini melindungi karya monumentalnya, Bobon tidak hanya menjaga identitas kreatifnya, tetapi juga mengukir jejak sebagai kreator yang berani memperjuangkan orisinalitas. Bagaimana menurut Anda, apakah langkah ini akan mendorong lebih banyak kreator untuk melindungi karya mereka?

Penulis: Tim Redaksi Sentiment.co.id

Warga dan Aparat Kejar Avanza Hitam di Siriwini Nabire

Sumber: Instagram


Berita Terkait

Berita Terbaru