Cek Fakta: Klarifikasi Polisi soal Kabar Viral Kurir Jadi Korban Begal di Banyuwangi
Penulis: Tim Sentiment.co.id
Tanggal: 20 April 2025
Banyuwangi, Jawa Timur – Baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan seorang kurir mengaku menjadi korban pembegalan di kawasan perkebunan tebu Afdeling Porolinggo, Kebun Kalitelepak, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, menjadi viral di media sosial. Video tersebut memicu keresahan di kalangan warga setempat, terutama karena menampilkan luka di tubuh kurir yang seolah-olah menjadi bukti aksi kekerasan. Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh kepolisian, kabar tersebut ternyata hoaks.
Menurut laporan dari Polsek Glenmore, kurir berinisial RAD (20), warga Desa Tulungrejo, mengakui bahwa video yang ia buat adalah rekayasa. Dalam klarifikasinya, RAD menyatakan bahwa video tersebut dibuat hanya untuk candaan dan bertujuan menakut-nakuti rekan sesama kurir. Luka yang terlihat di tubuhnya merupakan luka lama yang sengaja dibuka kembali, sedangkan darah yang tampak dalam video adalah tiruan yang dibuat dari tumbuhan berwarna merah untuk menambah efek dramatis.
Kapolsek Glenmore, melalui pernyataan resmi, menegaskan bahwa tidak ada kasus pembegalan yang terjadi di lokasi yang disebutkan dalam video. “Kami telah meminta pelapor untuk membuat video klarifikasi, surat pernyataan bermaterai, dan laporan hasil penyelidikan,” ujar Kapolsek. RAD juga telah membuat video permintaan maaf kepada masyarakat Banyuwangi, khususnya warga Desa Tulungrejo, atas keresahan yang ditimbulkan.
Kejadian ini pertama kali menyebar melalui akun media sosial, termasuk unggahan di TikTok dengan akun @ngurirdaily, yang menampilkan RAD dengan luka di bagian kepala. Kabar ini sempat membuat warga khawatir akan keamanan di wilayah tersebut. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi memastikan bahwa narasi pembegalan adalah hoaks.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama di era media sosial di mana konten dapat dengan cepat menjadi viral. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan atau mengalami tindakan kriminal yang sebenarnya, agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Sebagai respons atas kejadian ini, kepolisian telah meminta RAD untuk bertanggung jawab dengan membuat klarifikasi publik. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif dari penyebaran informasi palsu dan mengembalikan rasa aman di masyarakat.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan fakta yang dikonfirmasi oleh sumber terpercaya. Sentiment.co.id berkomitmen untuk menyajikan informasi yang akurat dan terverifikasi.