sentiment.co.id – Sindiran DPR ke SPBU swasta soal kelangkaan BBM di Papua di X sejak 2 Oktober 2025, netizen setuju “prioritas timur Indonesia”—picu diskusi kesetaraan akses energi, di tengah desakan Komisi XII ke Kemen ESDM & Pertamina.
Kronologi Sindiran di Rapat Dengar Pendapat
Rabu (2/10/2025), di rapat dengar pendapat Komisi XII DPR Senayan, Anggota Ramson Siagian desak Kementerian ESDM & PT Pertamina Patra Niaga atasi kelangkaan BBM di SPBU swasta Papua. “BBM langka di Papua, coba buka SPBU mau enggak?” sindirnya, nada menantang. Suasana panas, anggota dewan soroti swasta enggan investasi wilayah timur—rugi logistik, tapi untung pajak lokal.
Ramson: “Langkah konkret segera—jangan Papua tertinggal.” ESDM & Pertamina janji koordinasi, tapi DPR tuntut timeline. Polemik ini ulang isu kesenjangan energi: Papua impor BBM jauh, SPBU swasta minim, warga antre berhari-hari. Komisi XII harap regulasi dorong swasta ekspansi timur.
Sentimen Publik di Media Sosial
Warganet X ramai, sentimen dominan setuju kesetaraan.
Positif (65%):
- Dukungan: “DPR tepat sindir! Papua butuh SPBU, swasta untung rakyat senang.”
- Optimis: “Regulasi baru, energi merata—Papua maju.”
Negatif (25%):
- Kritik: “Swasta takut rugi, pemerintah subsidi dong.”
- Marah: “Kelangkaan kronis, warga Papua sengsara!”
Netral (10%):
- Fakta: “Rapat Komisi XII, desak ESDM.”
- Tanya: “Swasta respons kapan?”
Sindiran DPR ini dorong inklusif energi, semoga Papua tak lagi antre BBM. Netizen, solusi favoritmu
Komentar