Sentiment.co.id – Suasana wisuda Universitas Indonesia (UI) pada Jumat, 12 September 2025 yang biasanya penuh khidmat mendadak ricuh setelah Rektor UI disoraki dengan teriakan “Zionis” oleh sejumlah mahasiswa. Insiden ini dipicu kontroversi terkait kehadiran seorang tokoh yang dikenal memiliki pandangan pro-Israel dalam acara kampus tersebut.
Sejumlah mahasiswa menilai undangan terhadap tokoh itu sebagai bentuk ketidakpekaan, terutama di tengah meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah yang menelan banyak korban sipil Palestina. Gelombang protes pun pecah saat prosesi wisuda berlangsung, membuat suasana yang semula sakral berubah tegang.
Pihak UI hingga kini belum memberikan penjelasan detail terkait alasan mengundang tokoh yang menuai kontroversi tersebut. Namun, reaksi keras mahasiswa menunjukkan sensitivitas tinggi publik kampus terhadap isu Palestina dan Israel.
Peristiwa pada 12 September 2025 ini menambah daftar panjang kontroversi di dunia akademik yang bersentuhan dengan geopolitik global. Sebagai universitas bergengsi di Indonesia, UI kini berada dalam sorotan publik yang menuntut klarifikasi resmi dari rektorat.
Banyak pihak berharap pimpinan UI segera memberikan penjelasan terbuka untuk meredakan ketegangan sekaligus menjaga nama baik kampus. Sementara itu, aksi mahasiswa di wisuda UI menjadi penegas bahwa solidaritas terhadap Palestina tetap menjadi isu penting di kalangan civitas akademika.
Komentar