Hot News
Beranda / Hot News / Heboh! Anggaran TVRI Disorot DPR: TV Publik atau Cuma Mesin Tarik Uang?

Heboh! Anggaran TVRI Disorot DPR: TV Publik atau Cuma Mesin Tarik Uang?

Heboh! Anggaran TVRI Disorot DPR: TV Publik atau Cuma Mesin Tarik Uang?
Heboh! Anggaran TVRI Disorot DPR: TV Publik atau Cuma Mesin Tarik Uang?

Sentiment.co.id – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bareng LPP TVRI, RRI, dan LKBN Antara lagi-lagi jadi magnet kontroversi. Agenda bahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) serta RKP 2026 malah berujung sindiran pedas soal kinerja lembaga penyiaran publik. Fokusnya? TVRI yang anggarannya gede, tapi serapannya pas-pasan, bikin netizen ramai nyebut “TV Publik atau ATM?”

Anggota Komisi VII Yoyok Riyo Sudibyo nggak main-main saat ngegrill Dirut TVRI. Data realisasi anggaran 2025 sampe Juli cuma 49,75 persen. Lebih parah, program berita baru terserap 32,47 persen, produksi siaran audio visual 7,48 persen, dan teknis produksi siaran mentok 5 persen. “Anggaran Bapak jalan, siaran mandek, Pak. TV Bapak wes koma ini, Pak. Di rumah sakit, Pak,” sindir Yoyok dalam RDP yang live di YouTube DPR, Kamis (10/7/2025).

Yoyok lanjut nyoroti usulan tambahan Rp1,18 triliun buat digitalisasi, padahal infrastruktur lama aja belum keurus. “Ini TV publik apa TV-nya ATM, Pak? Belanja pegawai nambah terus, siaran malah tambah lambat,” kritiknya tajam. Data pagu anggaran 2026 Rp823 miliar, tapi Direktorat Program dan Berita cuma kebagian Rp36,5 miliar atau 4,4 persen—ironis banget buat fungsi utama TVRI sebagai penyiar publik.

Nggak cuma TVRI, RRI juga kena getahnya. Yoyok bilang keduanya boros APBN tapi hasilnya “nilai nihil”. “Mengeluarkan duit banyak dengan menggunakan APBN tapi nilai nihil,” tegasnya. RDP ini bagian dari rangkaian pembahasan RKA-K/L 2026 yang digelar awal September 2025, di mana Komisi VII undang lembaga-lembaga ini buat papar rencana kerja dan usulan anggaran.

Video klip RDP langsung viral di medsos, netizen heboh: “TVRI kok kayak zombie? Anggaran triliunan tapi tayangan ala kadarnya!” Ada juga yang bela, bilang tantangan digitalisasi berat lawan swasta kayak Netflix. Tapi mayoritas setuju, lembaga publik harus reformasi biar relevan di era streaming. Yoyok sendiri, yang juga aktif di Komisi I, sering soroti isu anggaran—termasuk ingatkan TVRI dan RRI jangan PHK karyawan non-ASN lagi.

Viral Siswa SDN 150 Palembang Disiram Air Panas: Guru Cuek, Dinas Pendidikan Klarifikasi

Pertanyaan besar: Bisa nggak TVRI bangkit dari “koma” ini? DPR minta akuntabilitas lebih, mungkin lewat iklan dan PNBP biar nggak ketergantungan APBN. Kalau nggak, bisa-bisa jadi tinggal kenangan di tengah kompetisi media digital. Semoga RDP ini jadi turning point, biar TVRI beneran layani rakyat, bukan cuma tarik duit!

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *