Hot News
Beranda / Hot News / Isu PHK Massal Gudang Garam: Dampak Berantai hingga Suplier dan Pemilik Kontrakan

Isu PHK Massal Gudang Garam: Dampak Berantai hingga Suplier dan Pemilik Kontrakan

Isu PHK Massal Gudang Garam: Dampak Berantai hingga Suplier dan Pemilik Kontrakan
Isu PHK Massal Gudang Garam: Dampak Berantai hingga Suplier dan Pemilik Kontrakan

Isu PHK massal di PT Gudang Garam memunculkan kekhawatiran luas. Tidak hanya buruh pabrik rokok, tetapi juga suplier, pedagang kecil, hingga pemilik kontrakan berpotensi terdampak. KSPI desak pemerintah ambil tindakan cepat.


Said Iqbal: PHK di Gudang Garam Bisa Berdampak Luas

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menegaskan bahwa isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di PT Gudang Garam bukan hanya menyangkut buruh pabrik, tetapi juga berpotensi menimbulkan efek domino. Menurutnya, buruh tembakau, pekerja logistik, sopir, pedagang kecil, suplier, hingga pemilik kontrakan akan ikut terdampak apabila isu ini benar terjadi.

“Ribuan buruh rokok PT Gudang Garam ter-PHK, dan puluhan ribu lainnya ikut terancam kehilangan pekerjaan. Bisa jadi ratusan ribu buruh terkena imbas,” ujar Said.

Hingga kini, ia masih menunggu klarifikasi resmi dari pihak perusahaan mengenai kabar tersebut.


Video Viral dan Ketidakpastian Perusahaan

Isu PHK massal ini mencuat setelah beredarnya video viral yang memperlihatkan suasana perpisahan para karyawan Gudang Garam. Rekaman itu menampilkan momen penuh haru, saat pekerja saling berjabat tangan sebelum meninggalkan area kerja.

Kasus Selingkuh Julia Prastini Jadi Bahan Studi Kampus: Soroti Cancel Culture di Medsos

Meski demikian, pihak manajemen PT Gudang Garam hingga Sabtu (6/9/2025) belum mengeluarkan pernyataan resmi. Hal ini membuat publik semakin bertanya-tanya mengenai kebenaran kabar PHK massal tersebut.


Tekanan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan semester I 2025 memperlihatkan kondisi Gudang Garam yang tidak stabil. Laba bersih anjlok hingga 87 persen, turun menjadi Rp117,16 miliar dari Rp925,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan pun terkoreksi 11,4 persen, hanya Rp44,36 triliun.

Selain itu, laba usaha terpangkas drastis dari Rp1,6 triliun menjadi Rp513,7 miliar. Beban operasional meningkat, ditambah kerugian kurs Rp1,7 miliar. Tekanan finansial inilah yang ditengarai menjadi salah satu pemicu isu PHK massal.


Faktor Pemicu PHK di Industri Rokok

Menurut Said Iqbal, industri rokok tengah menghadapi sejumlah tantangan:

  • Menurunnya daya beli masyarakat sehingga penyerapan produk rokok melemah.
  • Kenaikan cukai rokok yang menekan margin keuntungan perusahaan.
  • Persaingan ketat antarindustri serta melemahnya pasokan tembakau lokal.

Kondisi ini menyebabkan beban produksi semakin tinggi dan perusahaan kesulitan menjaga stabilitas operasional.

Keluarga Inti Keraton Surakarta Sepakat: Putra Mahkota Hamangkunegoro Dilantik Jadi Raja Baru


KSPI Desak Pemerintah Ambil Langkah Cepat

KSPI meminta pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan untuk mencegah krisis sosial-ekonomi akibat isu PHK ini. Said menekankan pentingnya pembentukan satgas pengawas PHK, pemberian perlindungan hak buruh, serta penyelamatan industri rokok nasional agar tetap berdaya saing.

“Jangan sampai kasus ini berakhir seperti PHK massal di Sritex, yang hanya menyisakan janji tanpa realisasi hak buruh,” kata Said.


Ringkasan Kondisi Gudang Garam

Isu UtamaFakta dan Dampak
PHK massalBelum ada konfirmasi resmi, hanya beredar video viral karyawan berpamitan.
Laba bersih turunAnjlok 87% dari Rp925,5 miliar menjadi Rp117,16 miliar.
Pendapatan turunTurun 11,4% menjadi Rp44,36 triliun.
Dampak sosialBuruh tembakau, suplier, pedagang, hingga pemilik kontrakan ikut terancam.
Tuntutan serikat buruhSatgas PHK, perlindungan buruh, penyelamatan industri rokok.

Penulis: Redaksi Sentiment.co.id
Tanggal Terbit: 6 September 2025


Roy Suryo Sindir Gibran: Wapres Kok Urus Acara Mancing RT, Biaya Rp77 Triliun Sia-Sia?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *