Jakarta, 7 September 2025 — PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menjadi sorotan setelah beredar video pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat karyawan berseragam perusahaan dikumpulkan di aula, sebagian menangis dan berpelukan usai menerima keputusan PHK.
Serikat Buruh Respons Isu PHK

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan pihaknya akan memverifikasi kebenaran kabar tersebut. Menurutnya, bila benar terjadi, PHK massal ini menjadi cerminan lemahnya daya beli masyarakat yang berdampak langsung pada industri rokok. “Kami baru dapat kabar, telah terjadi PHK buruh di PT Gudang Garam. Kami akan cek dulu,” kata Said Iqbal.
Kinerja Keuangan Merosot Drastis
Tekanan bisnis terlihat dari laporan keuangan semester I/2025. Gudang Garam membukukan pendapatan Rp44,36 triliun, turun 11,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp50,01 triliun. Laba bersih perusahaan anjlok hingga 87,34% menjadi hanya Rp117,16 miliar, padahal pada semester I/2024 masih mencapai Rp925,5 miliar.
Penurunan juga terjadi pada laba kotor, yang menyusut 25% menjadi Rp3,78 triliun. Sementara itu, beban terbesar perusahaan berasal dari pita cukai, PPN, dan pajak rokok, yang tercatat sebesar Rp32,89 triliun atau menyumbang lebih dari 80% total beban.
Penjualan SKM dan SKT Menurun
Segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang menyumbang mayoritas pendapatan turun 10,76% menjadi Rp39,73 triliun. Kontribusinya naik tipis ke 89,57% karena segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) justru merosot lebih dalam. Pendapatan SKT turun 19,54% menjadi Rp3,94 triliun, membuat kontribusinya menyusut ke 8,9%.
Dampak ke Saham dan Pemilik
Tekanan bisnis turut memengaruhi harga saham GGRM yang turun drastis dari Rp80 ribu-an ke sekitar Rp9 ribu per lembar. Forbes mencatat, nilai kekayaan pemilik Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, ikut terkikis lebih dari Rp100 triliun akibat penurunan kinerja perusahaan dan nilai saham.
Kesimpulan
Kasus PHK massal yang viral dan penurunan kinerja keuangan menambah daftar panjang tantangan bagi Gudang Garam. Serikat pekerja kini menanti klarifikasi manajemen, sementara investor dan publik menyoroti langkah strategis apa yang akan diambil perusahaan untuk mengembalikan stabilitas bisnis di tengah daya beli masyarakat yang terus melemah.
Penulis: Saraswati
Tanggal Terbit: 7 September 2025
Komentar