Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina terkait kasus fitnah 2017. Simak kronologi, bantahan JK, dan status hukum.
Kronologi Kasus Fitnah Silfester Matutina
Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina, relawan Jokowi yang divonis 1,5 tahun penjara atas kasus fitnah pada 2017. Kasus ini berawal saat Silfester, Ketua Solidaritas Merah Putih, berorasi di depan Mabes Polri, menuding JK menggunakan isu SARA untuk memenangkan Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017 dan terlibat korupsi keluarga. Tuduhan ini dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan oleh kuasa hukum JK, Advokat Peduli Kebangsaan, pada 15 Mei 2017.
Bantahan Keras dari Jusuf Kalla
Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina, menegaskan tidak ada pertemuan atau perdamaian pribadi. Dalam wawancara telepon dengan media pada 9 Agustus 2025, JK menyatakan, “Tidak pernah bertemu. Ke saya juga tidak ada minta maaf karena tidak pernah bertemu.” Juru bicara JK, Husain Abdullah, dan putri JK, Muchlisa Kalla, juga membantah klaim Silfester, menyebutnya “pembohongan publik.” Hamid Awaluddin, teman dekat JK, menegaskan tidak ada komunikasi sejak 2019.
Klaim Silfester dan Status Hukum
Silfester mengklaim telah berdamai dan bertemu JK dua hingga tiga kali, dengan hubungan baik, saat diwawancarai di Polda Metro Jaya, 4 Agustus 2025. Namun, Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina, dan vonis 1,5 tahun penjara dari Mahkamah Agung (2019) tetap berlaku. Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan berencana mengeksekusi putusan tersebut, meski Silfester mengajukan peninjauan kembali (PK). Hingga 7 Agustus 2025, eksekusi belum dilakukan.
Reaksi Publik dan Dampak
Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina memicu diskusi di media sosial, dengan 70.000 tayangan pada 5-6 Agustus 2025. Netizen menyebut Silfester “berbohong besar,” sementara keluarga JK menyerahkan proses hukum ke pengadilan. Kasus ini mencoreng sinergi relawan politik dan menegaskan pentingnya verifikasi klaim publik.
Daftar Isi
Kesimpulan
Jusuf Kalla Bantah Pernah Bertemu Silfester Matutina menegaskan komitmennya pada kebenaran dalam kasus fitnah. Dengan vonis inkrah dan eksekusi hukum yang menanti, kasus ini menjadi pengingat akan konsekuensi pencemaran nama baik.
Penulis: Saraswati
Tanggal Terbit: 12 Agustus 2025
Reaksi Sentiment Public