Kreator Pakistan Tuduh Merah Putih: One For All’ Curi Karakter Tanpa Izin

Kreator Pakistan tuduh Merah Putih: One For All curi karakter tanpa izin, memicu kontroversi. Simak kronologi, respons produser, dan dampaknya di 2025.

Kreator Pakistan Tuduh Merah Putih Curi Karakter: Kontroversi Film Animasi

Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter menjadi sorotan panas setelah Junaid Miran, seniman 3D asal Pakistan, mengklaim film animasi Indonesia Merah Putih: One For All menggunakan enam karakter buatannya tanpa izin. Video viral di YouTube memicu kemarahan netizen, dengan tuduhan plagiarisme mengguncang industri film Indonesia menjelang tayang pada 14 Agustus 2025. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini murni kesalahan atau ada konspirasi di baliknya? Artikel ini mengupas kronologi, fakta, respons produser, dan dampaknya terhadap perfilman nasional.

Kronologi Tuduhan

Pada 10 Agustus 2025, Junaid Miran melalui kanal YouTube Dibalik Mindplace menyatakan bahwa karakter utama Merah Putih: One For All, anak laki-laki berkulit hitam berbaju merah, mirip dengan karyanya di platform Reallusion. Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter, mengklaim total enam karakter digunakan tanpa izin atau kredit, meski dijual seharga Rp2,4 juta per item. Miran mengaku tidak dihubungi tim produksi, memicu tuduhan pencurian aset. Video tersebut viral, dengan netizen menyerukan keadilan untuk Miran.

Fakta dan Respons Produser

Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter dengan bukti kemiripan visual yang mencolok, terutama pada fitur wajah dan fisik karakter. Miran menegaskan, “Saya seniman yang membuat karakter ini, tapi tak ada bayaran atau kredit!” Sutradara Endiarto membantah tuduhan, menyebut kemiripan wajar dalam dunia animasi karena aset digital sering dijual di platform seperti Reallusion. Ia menegaskan timnya bekerja keras, termasuk menciptakan setting lokal Indonesia, dan meminta penonton menilai film secara utuh. Namun, pernyataan ini dianggap kurang memuaskan, dengan netizen menuntut transparansi.

Respons Publik

Media sosial diramaikan kemarahan netizen. Tagar #MerahPutihPlagiat trending, dengan komentar seperti, “Keren kok filmnya, tapi malu kalau curi karya!” Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter memicu seruan agar Miran menuntut hak ciptanya. Sebagian netizen mendesak boikot, sementara lainnya meminta klarifikasi lebih lanjut dari Perfiki Kreasindo, rumah produksi film ini.

Susunan Upacara Hari Pramuka 2025: Panduan Lengkap untuk Peringatan 14 Agustus

Dampak dan Solusi

Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter menodai citra film nasional yang diharapkan memperingati HUT ke-80 RI. Polemik ini menyoroti lemahnya pengawasan hak cipta di industri animasi Indonesia. Solusi yang diusulkan termasuk mediasi dengan Miran, pembayaran kompensasi, dan penguatan regulasi hak cipta. Publik juga mendesak transparansi anggaran Rp6,7 miliar yang diklaim untuk produksi.

Kesimpulan
Kreator Pakistan tuduh Merah Putih curi karakter telah memicu badai kontroversi menjelang rilis Merah Putih: One For All. Tuduhan Junaid Miran menuntut kejelasan dan keadilan, sementara respons produser belum meredakan polemik. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya etika dan transparansi dalam industri kreatif Indonesia.

Penulis: Trisno
Tanggal Terbit: 13 Agustus 2025

Ayu Aulia Pernah Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini

Reaksi Sentiment Public

Trisno: Profesional Analisis Sentiment Media Sosial. Ahli mengubah data kompleks jadi wawasan strategis, penulis artikel Sentiment.co.id