sentiment.co.id – Berita mahasiswa Unud TAS (22) lompat gedung FISIP viral di X sejak 17 Oktober 2025, netizen campur prihatin “bullying kampus bunuh anak, Unud gagal jaga mental!” dan skeptis “ejek mirip Kekeyi, sanksi pelaku mana?”, soroti krisis kesehatan mental di universitas ternama Bali.
Kronologi Tragedi di Gedung FISIP Unud
17 Oktober 2025, mahasiswa semester 7 Sosiologi FISIP Universitas Udayana (Unud), TAS (22), lompat dari lantai 4 gedung FISIP, Denpasar, pukul 09.44 WITA, jatuh depan lobi. Saksi NKGA: TAS panik, keluar lift gendong tas ransel, lihat-lihat sekitar, lompat. Petugas keamanan & mahasiswa evakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah. Humas RS Kresna: “Gugur pukul 13.03 karena pendarahan internal, patah lengan, paha, tulang panggul.” Dugaan: TAS gangguan mental, sering benturkan kepala ke tembok frustrasi diskusi dosen. Pesan berantai: Beberapa kali coba lompat sebelumnya. Bullying: Diejek mirip Kekeyi di grup, pelaku sanksi kampus. Profil: TAS mahasiswa aktif, kasus bunuh diri Unud 2025 naik 20% karena tekanan akademik.
Dampak & Respons Kampus
Unud tutup sementara gedung, buka konseling gratis. Rektor: “Duka cita, investigasi internal, cegah bullying.” Polresta Denpasar: Bukan pidana, tapi pantau. Komunitas: Demo anti-bullying, tuntut sanksi pelaku. Data Unud: 15 kasus bunuh diri 2020-2025, mayoritas tekanan mental.
Sentiment Publik di Media Sosial
Netizen X ramai #TASUnud, sentiment didominasi prihatin.
Positif (20%):
- Prihatin: “Kasihan TAS, Unud bantu mental—banyak mahasiswa stres!”
Negatif (70%):
- Skeptis: “Ejek Kekeyi sadis, sanksi pelaku? Bullying bunuh orang!”
Netral (10%):
- Fakta: “17 Okt lantai 4.”
Tragedi ini jadi pelajaran anti-bullying kampus. Netizen, Unud butuh apa?
Komentar