sentiment.co.id – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mempertanyakan langkah KPK yang minta laporannya terkait dugaan markup anggaran proyek Kereta Cepat Whoosh, viral di medsos sejak 19 Oktober 2025, netizen campur geram “KPK lambat, langsung selidiki dong!” dan harap “transparansi naik, proyek rakyat tak mangkrak!”, soroti penegakan hukum di tengah kontroversi anggaran negara.
Kronologi Kritik Mahfud ke KPK
19 Oktober 2025, Mahfud MD unggah di akun X pribadinya @mohmahfudmd, pertanyakan KPK minta laporannya soal dugaan markup Whoosh. “Agak aneh, KPK minta saya laporkan. Dalam hukum pidana, jika ada informasi dugaan peristiwa pidana, APH langsung selidiki, bukan tunggu laporan,” tulisnya. Contoh: Penemuan mayat butuh laporan, tapi berita pembunuhan langsung tindak. “Laporan hanya jika APH tak tahu peristiwa,” tambahnya. Dugaan markup muncul dari pernyataannya, tapi KPK minta bukti formal. Profil: Whoosh proyek KCJB rugi operasional Rp3,5T, utang Rp116T, Mahfud kritik transparansi.
Dampak & Respons Pihak Berwenang
Kritik picu diskusi hukum, KPK: “Selidiki jika bukti kuat.” Mahfud: “APH proaktif, bukan pasif.” Publik: “Naikkan akuntabilitas, proyek rakyat aman.”
Kritik ini jadi pelajaran penegakan hukum. Netizen, KPK proaktif atau tunggu laporan?
Komentar