sentiment.co.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), inisiatif unggulan pemerintah untuk tingkatkan gizi 83 juta anak sekolah, kini jadi sorotan internasional. Laman Reuters melaporkan lebih dari 1.000 anak di Jawa Barat keracunan makanan MBG minggu ini, kasus terbesar dalam serangkaian wabah yang menimpa program bernilai Rp171 triliun. “Ini kemunduran besar bagi program makanan gratis yang berkembang pesat,” tulis Reuters pada Jumat (26/9/2025).
Kasus Terbaru di Jawa Barat
Kasus di Kabupaten Bandung Barat melibatkan 1.000 siswa SD-SMA yang muntah dan diare setelah konsumsi menu MBG berisi burger dan spageti. Badan Gizi Nasional (BGN) sebut penyebab sementara kontaminasi bakteri, tapi ahli gizi Tan Shot Yen kritik: “Menu ini tak bergizi, beri anak kapurung dan ikan kuah asli Indonesia.” Ini menyusul keracunan 800 siswa di Blora dan 300 di Batam, total korban capai 2.000 sejak peluncuran Agustus 2025.
Reuters soroti pengawasan lemah: program capai 20 juta penerima, tapi anggaran berlipat ganda Rp342 triliun 2026 tanpa standar ketat. “Pertanyaan muncul soal keamanan makanan di tengah ambisi besar,” tulisnya.
Respons Pemerintah dan Kritik Publik
Kepala BGN Dadan Hindayana akui evaluasi darurat, tapi netizen ramai: “Kok gak ada ahli gizi di BGN? Penuh purnawirawan TNI!” DPR desak hentikan sementara, soroti dapur SPPG tanpa sertifikat higiene. Wamen Pendidikan Stella Christie klaim MBG tingkatkan IQ, tapi kasus ini bantah klaimnya.
Dampaknya luas: orang tua trauma, sekolah tutup sementara. Ahli UNICEF ingatkan, program gizi global gagal jika pengawasan longgar. Pemerintah janji audit total, tapi publik tuntut transparansi agar MBG benar-benar bergizi, bukan bencana.
Komentar