Tanggal: 6 Juli 2025
Prabowo Subianto, diaspora Indonesia, Brasil, KTT BRICS, sambutan hangat, hubungan bilateral
Kedatangan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025, menjadi momen yang penuh kehangatan dan kebanggaan bagi diaspora Indonesia di sana. Dalam kunjungan kenegaraan untuk menghadiri KTT BRICS 2025, Prabowo disambut dengan antusias oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Brasil, menunjukkan semangat persatuan dan cinta Tanah Air meski berada ribuan kilometer dari Indonesia. Artikel ini akan mengulas momen bersejarah tersebut, suasana penyambutan, serta makna di balik kunjungan ini.
Kedatangan Presiden Prabowo di Rio de Janeiro
Setibanya di Pangkalan Militer Angkatan Udara Galeão, Rio de Janeiro, pada Sabtu malam (5/7/2025), Presiden Prabowo disambut dengan upacara kehormatan militer oleh pihak Brasil. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat menginap, di mana puluhan diaspora Indonesia telah menunggu dengan penuh antusias. Suasana lobi Hotel Hilton Rio de Janeiro Copacabana dipenuhi kehangatan ketika warga Indonesia, baik yang tinggal di Rio de Janeiro, Brasilia, maupun Sao Paulo, berkumpul untuk menyapa langsung Kepala Negara.
Momen penyambutan menjadi semakin istimewa ketika seorang anak laki-laki diaspora Indonesia, mengenakan pakaian adat Bugis, mendekati Presiden Prabowo dan menyerahkan bunga sebagai tanda selamat datang. Dengan senyum hangat, Prabowo menerima bunga tersebut, menjabat tangan sang anak, dan berbincang singkat, menciptakan suasana penuh keakraban.
Antusiasme Diaspora Indonesia di Brasil
Meskipun jumlah diaspora Indonesia di Brasil tidak besar, semangat mereka untuk menyambut Presiden Prabowo sangat luar biasa. Isak Hatun, Ketua Diaspora Indonesia di Brasil, menyampaikan kebahagiaannya atas kesempatan menyapa langsung Presiden. Ia berbagi cerita tentang latar belakang keluarganya yang berasal dari Maluku dan pernah menjadi misionaris di Brasil. Prabowo merespons dengan hangat, menunjukkan ketertarikannya pada kisah diaspora. Isak juga menyampaikan harapan agar kunjungan ini mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil serta meningkatkan nama baik Indonesia di kancah internasional.
Tukini, salah satu warga Indonesia yang hadir, mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu kembali dengan Prabowo. “Saya sudah dua kali ketemu Bapak Presiden, tapi kali ini lebih berkesan karena bisa bersalaman langsung,” ujarnya dengan penuh semangat. Ia juga berbagi cerita tentang keluarganya di Nganjuk, Indonesia, yang turut bangga dengan momen ini.
Isaque Hattu, Ketua Diaspora Indonesia di Sao Paulo, juga tak ketinggalan menunjukkan antusiasmenya. Dalam unggahan di platform X, ia menyatakan kebanggaannya atas kedatangan Presiden Prabowo, yang menjadi simbol persatuan dan semangat membawa nama baik Indonesia di Brasil.
Makna Kunjungan Presiden Prabowo di Brasil
Kunjungan Presiden Prabowo ke Brasil bukan hanya sekadar agenda diplomatik untuk menghadiri KTT BRICS 2025, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil. KTT BRICS, yang dihadiri oleh negara-negara berkembang seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, menjadi panggung bagi Indonesia untuk menunjukkan peran aktifnya dalam isu-isu global, termasuk ekonomi, perdagangan, dan pembangunan berkelanjutan.
Diaspora Indonesia di Brasil melihat kunjungan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan visibilitas Indonesia di mata dunia. Meidy Busra, seorang diaspora asal Kalimantan, menegaskan pentingnya kehadiran Indonesia di forum internasional seperti KTT G20 dan BRICS. “Indonesia kaya akan hasil alam dan pariwisata. Kehadiran di forum seperti ini membuat Indonesia semakin dikenal dan dihormati,” ujarnya.
Selain itu, interaksi langsung antara Presiden Prabowo dan diaspora menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk menjalin kedekatan dengan warga negara di luar negeri. Momen ini menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional, mengingatkan bahwa diaspora Indonesia, meski jauh dari Tanah Air, tetap memiliki peran sebagai duta bangsa.
Peran Diaspora Indonesia sebagai Duta Bangsa
Diaspora Indonesia di Brasil, meskipun jumlahnya terbatas—diperkirakan sekitar 300 orang, terutama di Sao Paulo, Brasilia, dan Rio de Janeiro—memiliki semangat tinggi untuk mempromosikan budaya dan nama baik Indonesia. Dalam penyambutan Presiden Prabowo, mereka mengenakan pakaian tradisional seperti batik, kebaya, dan pakaian adat Bugis, menunjukkan identitas budaya yang kuat.
Isak Hatun menegaskan bahwa diaspora Indonesia siap menjadi duta bangsa di Brasil. “Kami senantiasa membawa nama baik Indonesia di Brasil,” katanya, seraya berharap kunjungan Presiden Prabowo membawa dampak positif bagi hubungan kedua negara. Momen seperti ini juga menjadi pengingat bahwa diaspora memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya, memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.
Momen Serupa di Kunjungan Lain
Penyambutan hangat oleh diaspora Indonesia bukanlah hal baru dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo. Sebelumnya, pada November 2024, Prabowo juga disambut dengan antusias oleh diaspora Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat, dan Bangkok, Thailand. Di Washington DC, seorang diaspora bernama Diana bahkan rela berangkat sejak pukul 4 pagi untuk bertemu Presiden, menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Di Bangkok, anak-anak diaspora mengenakan pakaian adat NTT menyerahkan bunga kepada Prabowo, menciptakan suasana penuh kebanggaan.
Konsistensi penyambutan hangat ini mencerminkan rasa cinta dan kebanggaan diaspora terhadap Indonesia, sekaligus menunjukkan kepemimpinan Prabowo yang mampu membangun kedekatan emosional dengan warga negara, di mana pun mereka berada.
Kesimpulan
Momen Presiden Prabowo Subianto disambut hangat oleh diaspora Indonesia di Brasil pada 5 Juli 2025 menjadi simbol kebanggaan, persatuan, dan semangat diplomasi. Dengan antusiasme yang tinggi, diaspora Indonesia di Rio de Janeiro, Brasilia, dan Sao Paulo menunjukkan cinta mereka terhadap Tanah Air melalui penyambutan yang penuh keakraban. Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Brasil, tetapi juga menegaskan diaspora sebagai duta bangsa di panggung internasional.
