Sentiment.co.id – Muncul penolakan kedatangan Habib Rizieq di Tarakan dengan spanduk tolak radikalisme, panitia tetap lanjut Tabligh Akbar solidaritas Palestina, Polres siapkan pengamanan.
Spanduk dan baliho penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) bermunculan di Tarakan, Kalimantan Utara, dua hari jelang kunjungannya pada 20 September 2025. Aliansi Masyarakat Tarakan pasang baliho di depan Bandara Juwata dan lokasi ramai, bertuliskan, “Tolak Habib Rizieq Shihab ke Kalimantan Utara. Tokoh pemecah belah ini tidak layak ke Kalimantan. Kami sudah damai.”
Penolakan serupa dari Aliansi Masyarakat Adat Asli Kalimantan Utara (AMAKU) di Bulungan terpampang di Pelabuhan Kayan II: “Menolak keras Rizieq Shihab menginjakkan kaki di bumi Benuanta. Kami tidak butuh paham radikalisme.” Perwakilan AMAKU, Agustinus Amos, tolak HRS secara personal karena rekam jejaknya berpotensi picu konflik. “Kami dukung kegiatan keagamaan, tapi tolak beliau,” katanya.
Panitia Aliansi Solidaritas Kaltara untuk Palestina, Ahmad Irwan, tetap gelar Tabligh Akbar di Masjid Baburahmat, Tarakan Tengah, untuk solidaritas Palestina. “Penolakan hak warga, tapi acara murni Maulid Nabi, bukan pelantikan FPI. HRS aman di daerah lain, kenapa di sini ribut?” ujarnya. Mediasi dengan AMAKU, MUI, PBNU, dan polisi tak temui titik temu, tapi panitia imbau tak ada persekusi.
Polres Tarakan siapkan pengamanan ketat dan rekayasa lalu lintas. Kunjungan HRS, tokoh kelahiran 1965, sering kontroversial karena FPI. Muncul penolakan kedatangan Habib Rizieq di Tarakan ini tunjukkan pro-kontra isu sensitif di Kaltara, harapannya situasi tetap damai.
Komentar