Pahami urutan pangkat TNI dari Tamtama hingga Perwira untuk Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Ketahui struktur, tugas, dan tanda pangkat berdasarkan PP No. 39/2010.
Pangkat TNI dari Tamtama hingga Perwira
Pangkat TNI dari Tamtama hingga Perwira merupakan hierarki keprajuritan yang diatur ketat dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), mencakup tiga matra: Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU). Sistem kepangkatan ini, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit TNI, mencerminkan wewenang, tanggung jawab, dan jenjang karier prajurit. Pangkat bukan sekadar gelar, melainkan simbol kualifikasi, pengalaman, dan peran dalam menjaga kedaulatan negara. Artikel ini mengulas secara mendalam urutan pangkat, perbedaan antar-matra, tugas, tanda pangkat, dan dinamika kepangkatan.
1. Struktur Kepangkatan TNI
Struktur Kepangkatan TNI terbagi menjadi tiga golongan utama: Perwira, Bintara, dan Tamtama, yang berlaku di ketiga matra: TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Setiap golongan memiliki jenjang dan sebutan yang disesuaikan dengan karakteristik matra, meski secara umum hierarkinya seragam. Pangkat diatur dalam Pasal 24 PP No. 39/2010, dengan tanda pangkat yang berbeda untuk Pakaian Dinas Upacara (PDU), Pakaian Dinas Harian (PDH), dan Pakaian Dinas Lapangan (PDL). Tanda pangkat untuk Perwira dan Bintara Tinggi ditempatkan di pundak, sedangkan Bintara dan Tamtama di lengan baju (PDU/PDH) atau kerah (PDL).
Perwira
Perwira adalah golongan tertinggi, terdiri dari Perwira Tinggi (Pati), Perwira Menengah (Pamen), dan Perwira Pertama (Pama). Mereka memegang peran strategis, seperti komando operasional, perencanaan, dan pengambilan keputusan. Pangkat kehormatan seperti Jenderal Besar (AD), Laksamana Besar (AL), dan Marsekal Besar (AU) diberikan sebagai penghargaan, tanpa wewenang aktif.
Bintara
Bintara berperan sebagai penghubung antara Perwira dan Tamtama, mengawasi pelaksanaan tugas di lapangan dan memimpin unit kecil. Golongan ini terdiri dari Bintara Tinggi dan Bintara.
Tamtama
Tamtama adalah golongan terendah, bertugas sebagai pelaksana operasional di garis depan, seperti prajurit tempur atau teknisi. Tamtama terbagi menjadi Tamtama Kepala dan Tamtama.
2. Urutan Pangkat TNI Angkatan Darat (AD)
TNI Angkatan Darat (AD) bertugas menjaga kedaulatan darat dan keamanan teritorial. Berikut urutan pangkat dari terendah hingga tertinggi, beserta tugas utama:
Tamtama
- Prajurit Dua (Prada): Prajurit pemula, bertugas sebagai pelaksana teknis atau tempur dasar, seperti penjaga pos. Tanda pangkat: satu garis merah horizontal.
- Prajurit Satu (Pratu): Prajurit dengan pengalaman lebih, mendukung operasi lapangan. Tanda pangkat: dua garis merah horizontal.
- Prajurit Kepala (Praka): Prajurit senior di Tamtama, membantu koordinasi tugas sederhana. Tanda pangkat: tiga garis merah horizontal.
- Kopral Dua (Kopda): Memimpin tim kecil di lapangan. Tanda pangkat: satu garis merah melengkung (chevron).
- Kopral Satu (Koptu): Mengawasi operasional tim, seperti logistik dasar. Tanda pangkat: dua chevron merah.
- Kopral Kepala (Kopka): Pemimpin tertinggi Tamtama, bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas teknis. Tanda pangkat: tiga chevron merah.
Bintara
- Sersan Dua (Serda): Memimpin regu (8-12 prajurit), seperti Babinsa di desa. Tanda pangkat: satu chevron emas.
- Sersan Satu (Sertu): Mengawasi beberapa regu, bertugas di operasi lapangan. Tanda pangkat: dua chevron emas.
- Sersan Kepala (Serka): Koordinator teknis atau pelatih di unit kecil. Tanda pangkat: tiga chevron emas.
- Sersan Mayor (Serma): Pemimpin senior Bintara, membantu Perwira di markas. Tanda pangkat: empat chevron emas.
Bintara Tinggi
- Pembantu Letnan Dua (Pelda): Menjembatani Bintara dan Perwira, bertugas di staf teknis. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Pembantu Letnan Satu (Peltu): Memimpin unit teknis atau administratif. Tanda pangkat: dua bintang emas.
Perwira
- Letnan Dua (Letda) Infanteri: Perwira pemula, memimpin peleton (30-40 prajurit). Tanda pangkat: satu bintang emas dengan lambang kecabangan (misalnya Infanteri).
- Letnan Satu (Lettu) Infanteri: Memimpin kompi (100-150 prajurit). Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Kapten Infanteri: Komandan kompi senior atau staf markas. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Mayor Infanteri: Komandan batalion (300-800 prajurit). Tanda pangkat: satu bunga melati emas.
- Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri: Komandan resimen atau staf operasional. Tanda pangkat: dua bunga melati emas.
- Kolonel Infanteri: Komandan brigade atau jabatan strategis. Tanda pangkat: tiga bunga melati emas.
- Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI: Perwira tinggi, memimpin divisi atau wilayah. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Mayor Jenderal (Mayjen) TNI: Komandan wilayah militer (Kodam). Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Letnan Jenderal (Letjen) TNI: Jabatan tinggi, seperti Wakasad. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Jenderal TNI: Pangkat tertinggi aktif, seperti KSAD. Tanda pangkat: empat bintang emas.
- Jenderal Besar TNI (kehormatan): Diberikan kepada tokoh seperti Soedirman. Tanda pangkat: lima bintang emas.
3. Urutan Pangkat TNI Angkatan Laut (AL)
TNI Angkatan Laut (AL) menjaga kedaulatan maritim, termasuk Korps Marinir yang menggunakan nama pangkat TNI AD dengan tambahan “(Mar)”. Berikut urutan pangkat:
Tamtama
- Kelasi Dua (KLD): Prajurit pemula di kapal atau pangkalan. Tanda pangkat: satu garis biru horizontal.
- Kelasi Satu (KLS): Prajurit dengan tugas teknis maritim. Tanda pangkat: dua garis biru.
- Kelasi Kepala (KLK): Koordinator tugas dasar di kapal. Tanda pangkat: tiga garis biru.
- Kopral Dua (Kopda): Memimpin tim kecil di operasi laut. Tanda pangkat: satu chevron biru.
- Kopral Satu (Koptu): Mengawasi logistik atau teknis kapal. Tanda pangkat: dua chevron biru.
- Kopral Kepala (Kopka): Pemimpin senior Tamtama di AL. Tanda pangkat: tiga chevron biru.
Bintara
- Sersan Dua (Serda): Memimpin regu di kapal atau pangkalan. Tanda pangkat: satu chevron emas.
- Sersan Satu (Sertu): Mengawasi operasi unit kecil. Tanda pangkat: dua chevron emas.
- Sersan Kepala (Serka): Koordinator teknis maritim. Tanda pangkat: tiga chevron emas.
- Sersan Mayor (Serma): Pemimpin senior Bintara di markas AL. Tanda pangkat: empat chevron emas.
Bintara Tinggi
- Pembantu Letnan Dua (Pelda): Staf teknis atau administratif. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Pembantu Letnan Satu (Peltu): Memimpin unit teknis AL. Tanda pangkat: dua bintang emas.
Perwira
- Letnan Dua (Letda) Laut: Komandan unit kecil di kapal, seperti Letda Laut (P) untuk pelaut. Tanda pangkat: satu bintang emas dengan lambang kecabangan.
- Letnan Satu (Lettu) Laut: Komandan kapal kecil atau staf operasional. Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Kapten Laut: Komandan kapal menengah. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Mayor Laut: Staf operasional atau komandan satuan. Tanda pangkat: satu bunga melati emas.
- Letnan Kolonel (Letkol) Laut: Komandan kapal besar atau pangkalan. Tanda pangkat: dua bunga melati emas.
- Kolonel Laut: Komandan armada kecil atau jabatan strategis. Tanda pangkat: tiga bunga melati emas.
- Laksamana Pertama (Laksma) TNI: Perwira tinggi, seperti komandan pangkalan utama. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Laksamana Muda (Laksda) TNI: Komandan wilayah maritim. Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Laksamana Madya (Laksdya) TNI: Jabatan tinggi, seperti Wakasal. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Laksamana TNI: Pangkat tertinggi aktif, seperti KSAL. Tanda pangkat: empat bintang emas.
- Laksamana Besar TNI (kehormatan): Pangkat simbolis tanpa wewenang aktif. Tanda pangkat: lima bintang emas.
Korps Marinir: Menggunakan nama pangkat AD (misalnya Letda Infanteri (Mar)) dengan tanda pangkat AL (berlatar biru).
4. Urutan Pangkat TNI Angkatan Udara (AU)
TNI Angkatan Udara (AU) menjaga kedaulatan udara dan operasi penerbangan. Berikut urutan pangkat:
Tamtama
- Prajurit Dua (Prada): Prajurit pemula, seperti teknisi pesawat dasar. Tanda pangkat: satu garis biru horizontal.
- Prajurit Satu (Pratu): Mendukung operasi teknis penerbangan. Tanda pangkat: dua garis biru.
- Prajurit Kepala (Praka): Koordinator tugas teknis. Tanda pangkat: tiga garis biru.
- Kopral Dua (Kopda): Memimpin tim teknis kecil. Tanda pangkat: satu chevron biru.
- Kopral Satu (Koptu): Mengawasi perawatan pesawat. Tanda pangkat: dua chevron biru.
- Kopral Kepala (Kopka): Pemimpin senior Tamtama AU. Tanda pangkat: tiga chevron biru.
Bintara
- Sersan Dua (Serda): Memimpin regu teknisi atau operasi pangkalan. Tanda pangkat: satu chevron emas.
- Sersan Satu (Sertu): Mengawasi unit penerbangan kecil. Tanda pangkat: dua chevron emas.
- Sersan Kepala (Serka): Koordinator teknis penerbangan. Tanda pangkat: tiga chevron emas.
- Sersan Mayor (Serma): Pemimpin senior Bintara di pangkalan AU. Tanda pangkat: empat chevron emas.
Bintara Tinggi
- Pembantu Letnan Dua (Pelda): Staf teknis penerbangan. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Pembantu Letnan Satu (Peltu): Memimpin unit teknis AU. Tanda pangkat: dua bintang emas.
Perwira
- Letnan Dua (Letda) Penerbang: Perwira pemula, seperti pilot junior. Tanda pangkat: satu bintang emas dengan lambang penerbang.
- Letnan Satu (Lettu) Penerbang: Pilot atau staf operasional penerbangan. Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Kapten Penerbang: Komandan skadron kecil. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Mayor Penerbang: Komandan skadron atau staf markas. Tanda pangkat: satu bunga melati emas.
- Letnan Kolonel (Letkol) Penerbang: Komandan pangkalan udara kecil. Tanda pangkat: dua bunga melati emas.
- Kolonel Penerbang: Komandan pangkalan besar atau staf strategis. Tanda pangkat: tiga bunga melati emas.
- Marsekal Pertama (Marsma) TNI: Perwira tinggi, seperti komandan lanud utama. Tanda pangkat: satu bintang emas.
- Marsekal Muda (Marsda) TNI: Komandan wilayah udara. Tanda pangkat: dua bintang emas.
- Marsekal Madya (Marsdya) TNI: Jabatan tinggi, seperti Wakasau. Tanda pangkat: tiga bintang emas.
- Marsekal TNI: Pangkat tertinggi aktif, seperti KSAU. Tanda pangkat: empat bintang emas.
- Marsekal Besar TNI (kehormatan): Pangkat simbolis, jarang diberikan. Tanda pangkat: lima bintang emas.
5. Perbedaan dan Kesamaan Antar-Matra
Perbedaan dan Kesamaan Antar-Matra terlihat pada sebutan pangkat dan tanda pangkat. TNI AD dan AU menggunakan istilah “Prajurit” untuk Tamtama, sedangkan AL menggunakan “Kelasi”. Korps Marinir AL mengadopsi nama pangkat AD dengan tambahan “(Mar)” namun tanda pangkatnya berlatar biru seperti AL. Tanda pangkat untuk Perwira dan Bintara Tinggi ditempatkan di pundak untuk PDU/PDH, sedangkan Bintara dan Tamtama di lengan (PDU/PDH) atau kerah (PDL). Warna dasar tanda pangkat bervariasi: merah untuk AD, biru untuk AL dan AU.
Kesamaan utama adalah struktur hierarki: Tamtama (pelaksana lapangan), Bintara (penghubung), dan Perwira (komando strategis). Setiap matra dipimpin oleh Kepala Staf (KSAD, KSAL, KSAU) di bawah Panglima TNI, yang biasanya berpangkat Jenderal/Laksamana/Marsekal TNI.
6. Proses Kenaikan Pangkat
Proses Kenaikan Pangkat diatur berdasarkan prestasi, masa kerja, dan pendidikan militer, seperti Sesarcab, Selapa, atau Sesko. Kenaikan pangkat Kolonel ke atas ditetapkan oleh Presiden, sementara pangkat di bawahnya oleh Panglima TNI atau Kepala Staf masing-masing matra. Prajurit harus memenuhi syarat seperti rekam jejak, pelatihan, dan ujian kompetensi. Pangkat tituler, diberikan kepada sipil untuk tugas khusus, bersifat sementara tanpa konsekuensi administrasi penuh.
7. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan Tanggung Jawab berbeda di setiap jenjang. Tamtama menjalankan tugas operasional dasar, seperti prajurit tempur (AD), kru kapal (AL), atau teknisi pesawat (AU). Bintara mengawasi pelaksanaan tugas dan menjadi tulang punggung unit kecil, seperti Babinsa (AD) atau pengawas teknis kapal (AL). Perwira bertanggung jawab atas komando, perencanaan, dan strategi, seperti komandan batalion (AD), kapal perang (AL), atau skadron udara (AU). Pangkat tertinggi (Pati) memimpin operasi skala besar dan kebijakan pertahanan.
8. Tunjangan dan Gaji
Tunjangan dan Gaji prajurit TNI diatur dalam PP No. 6/2024, dengan kenaikan 8% pada 2024 dan wacana 16% pada 2025. Contoh gaji: Prada (Rp1,8-2,2 juta), Sersan Mayor (Rp2,8-3,5 juta), Kolonel (Rp5-6 juta). Tunjangan meliputi:
- Tunjangan Keluarga: 10% gaji pokok untuk suami/istri, 2% per anak (maksimal dua anak).
- Tunjangan Perbatasan: 75% gaji pokok untuk wilayah darat, 50% untuk laut/udara.
- Tunjangan Babinsa: Rp900.000-1.200.000/bulan.
- Tunjangan Papua: Rp225.000 (Prada) hingga Rp850.000 (Jenderal).
9. Sejarah dan Perkembangan Kepangkatan
Sejarah dan Perkembangan Kepangkatan dimulai sejak Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 1945, diatur oleh Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo. Perubahan signifikan terjadi pada 1973 (PP No. 24/1973), 1985 (pemisahan Tamtama Kepala), 1990 (penghapusan Calon Perwira), dan 1997 (penambahan pangkat kehormatan). Pemisahan Polri dari TNI pada 2000 juga memengaruhi sistem kepangkatan.
10. Relevansi Kepangkatan bagi Publik
Relevansi Kepangkatan bagi Publik terletak pada pemahaman struktur pertahanan negara. Mengetahui pangkat membantu masyarakat menghargai peran prajurit, dari Tamtama yang berjaga di pos perbatasan hingga Perwira Tinggi yang merumuskan strategi nasional. Informasi ini juga penting bagi calon prajurit yang ingin bergabung melalui Akademi Militer (AD), Akademi Angkatan Laut (AL), atau Akademi Angkatan Udara (AU).
Daftar Isi
Kesimpulan
Pangkat TNI dari Tamtama hingga Perwira mencerminkan hierarki yang terstruktur di TNI AD, AL, dan AU, diatur dalam PP No. 39/2010. Dari Prajurit Dua hingga Jenderal Besar (AD), Kelasi Dua hingga Laksamana Besar (AL), dan Prajurit Dua hingga Marsekal Besar (AU), setiap pangkat memiliki peran dan tanggung jawab spesifik. Perbedaan sebutan seperti “Kelasi” di AL atau lambang kecabangan pada Perwira menunjukkan karakter unik tiap matra, namun keselarasan hierarki tetap terjaga. Proses kenaikan pangkat, tunjangan, dan sejarah kepangkatan memperkuat profesionalisme TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia.