sentiment.co.id – Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi hentikan sementara tambang di Parung Panjang, Cigudeg, & Rumpin di X sejak 2 Oktober 2025, netizen campur senang “jalan lancar” & khawatir “pekerja nganggur”—diskusi dampak sosial-ekonomi, di tengah tuntut jalan khusus.
Kronologi Kebijakan dan Dampak Langsung
Kamis (2/10/2025), Gubernur Jabar Dedi Mulyadi tegas hentikan sementara aktivitas tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor—truk tak melintas, produksi stop sampai Desember. Alasan: Kerusakan jalan, debu, kebisingan, kecelakaan—sudah lahirkan “orang kaya”, tapi warga bawah sengsara. Dedi: “Kembalikan ketenangan, hindari kecelakaan—terima kasih aspirasi, tapi maju yang depan rakyat bawah.”
Pro: Jalanan lengang, tak macet—warga Elisa (46): “Senang, anak sekolah & kerja lancar, debu hilang.” Andri (20, pedagang): “Lebih bagus, polusi nol.” Kontra: Ekonomi terganggu—Hari Setiawan: “Bumerang, kuli/sopir rugi—tinjau ulang, batasi truk atau bangun jalan khusus.” Warga tuntut duduk bersama, revisi surat edaran—Dedi belum kunjungi Cigudeg.
Sentimen Publik di Media Sosial
Warganet X ramai, sentimen dominan pro keselamatan tapi kontra ekonomi.
Positif (50%):
- Dukungan: “Dedi tepat! Macet hilang, debu sirna—warga bernapas lega.”
- Optimis: “Jalan khusus solusi, tambang aman & lancar.”
Negatif (40%):
- Kritik: “Pekerja nganggur, rugi rakyat bawah—bijak ulang!”
- Marah: “Tutup Desember? Bumerang, Dedi kunjungi dulu!”
Netral (10%):
- Fakta: “Truk stop, produksi henti sementara.”
- Tanya: “Jalan khusus kapan? Dampak pekerja?”
Kebijakan ini timbang keselamatan vs ekonomi, semoga solusi tengah. Netizen, dukung Dedi?
Komentar