Sentiment.co.id – Nama Abigail Limuria mendadak jadi sorotan setelah tampil dalam wawancara dengan sejumlah media asing, termasuk Al Jazeera, terkait kondisi politik dan demonstrasi di Indonesia. Ia berbicara tegas mengenai keresahan masyarakat terhadap wakil rakyat, membuat publik penasaran dengan latar belakangnya.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier
Abigail menempuh pendidikan di Biola University, Amerika Serikat (2013–2017) dengan jurusan Media Management. Minatnya pada storytelling dan media sebagai alat perubahan sosial tumbuh sejak masa kuliah.
Pada 2017, bersama Grace Kadiman, ia mendirikan Lalita Project, sebuah platform storytelling yang melahirkan buku “Lalita: 51 Cerita Perempuan Hebat di Indonesia”. Proyek ini menyoroti kisah inspiratif perempuan lintas profesi di Indonesia.
Aktivisme Sosial dan Politik
Tahun 2020, Abigail meluncurkan What Is Up Indonesia? (WIUI), sebuah media sosial-politik berbahasa Inggris. WIUI ditujukan untuk generasi muda diaspora dengan pendekatan ringan lewat budaya pop, meme, dan visual kreatif, namun tetap kredibel.
Selain itu, ia juga menggagas program Bijak Memilih bersama Think Policy. Program ini menyediakan informasi rekam jejak partai politik dan kandidat dengan format sederhana, melalui roadshow kampus dan diskusi publik.
Kiprah Internasional
Abigail aktif sebagai pembicara dalam seminar, workshop kepemimpinan, digitalisasi, hingga wirausaha sosial. Ia juga menjadi ambassador Alternativa Film Festival, ajang film independen yang membantu sineas lokal dikenal di kancah internasional.
Dampak dan Pengaruh
Lewat kiprahnya, Abigail Limuria dikenal sebagai sosok socialpreneur, penulis, dan aktivis digital yang berfokus pada isu sosial-politik. Vokalitasnya di media asing menambah daftar panjang kontribusinya dalam membangun kesadaran publik, khususnya generasi muda, untuk lebih kritis dan melek politik.
Penulis: Saraswati
Tanggal Terbit: 4 September 2025
Komentar