Minggu, 7 September 2025 | Jakarta — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni merespons beredarnya foto dirinya tengah bermain domino bersama sejumlah orang, termasuk pengusaha Azis Wellang yang sebelumnya pernah berstatus tersangka kasus pembalakan liar. Raja Juli menegaskan pertemuan itu terjadi setelah ia berjanji bertemu dengan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding di Posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), dan mengaku belum mengenal dua orang lain yang ikut bermain saat momen tersebut diabadikan.
“Mas Menteri Karding meminta saya ‘nyamperin’ beliau di posko KKSS. Kami berdiskusi tertutup lebih dari dua jam. Menjelang tengah malam, di ruang tamu ramai dan ada yang bermain domino. Kami diajak ikut, dua putaran, lalu saya pamit,” ujar Raja Juli dalam keterangan di akun Instagram resminya, Minggu (7/9/2025). Ia menambahkan, baru mengetahui belakangan bahwa salah satu yang ada di foto adalah Azis Wellang.
Raja Juli menekankan komitmennya pada penegakan hukum lingkungan hidup. “Tidak ada sedikit pun ruang bagi pelanggar hukum di kawasan hutan. Saya akan menegakkan hukum setegas-tegasnya terhadap pembalak liar, tanpa pandang bulu,” tegasnya.
Kronologi Singkat
- Lokasi & waktu: Posko KKSS, Senin malam (1/9/2025), menurut penjelasan Raja Juli.
- Agenda utama: Pertemuan terjadwal dengan Menteri Abdul Kadir Karding.
- Situasi di lokasi: Ruang tamu dalam kondisi ramai; ada sejumlah orang bermain domino. Raja Juli dan Abdul Kadir diajak ikut “sekadar dua putaran”.
- Setelah foto beredar: Raja Juli menyatakan baru tahu salah satu orang di foto adalah Azis Wellang.
Latar Singkat Azis Wellang
Azis Wellang pernah ditetapkan sebagai tersangka pembalakan liar pada November 2024 oleh Ditjen Gakkum KLHK. Proses penyidikan terhadapnya kemudian dihentikan lewat putusan praperadilan PN Jakarta Pusat pada 14 Februari 2025. Dalam klarifikasinya, Raja Juli menegaskan tidak ada pembahasan kasus saat pertemuan dengan Abdul Kadir Karding.
Komentar & Respons
Beredarnya foto itu memicu perbincangan di ruang publik mengenai etik pejabat publik dan potensi benturan persepsi, terlebih soal kedekatan simbolik dengan pihak yang pernah terseret perkara kehutanan. Raja Juli menyatakan kehadirannya murni untuk memenuhi undangan kolega sesama menteri, dan keterlibatan di permainan domino terjadi secara spontan.
Di sisi lain, kalangan pemerhati tata kelola kerap mengingatkan bahwa pejabat publik sebaiknya mengantisipasi persepsi dengan membatasi interaksi yang berpotensi menimbulkan tafsir negatif, terlebih terkait isu penegakan hukum dan lingkungan.
Apa Berikutnya?
Kementerian Kehutanan berpeluang merilis penjelasan lanjutan untuk merapikan kronologi resmi dan menegaskan langkah pengawasan serta penindakan terhadap praktik pembalakan liar. Transparansi prosedur, publikasi data operasi penegakan, dan kolaborasi dengan aparat akan menjadi indikator konsistensi pemerintah dalam melindungi hutan dan menegakkan hukum.
Catatan redaksi: Artikel ini memuat klarifikasi publik Raja Juli Antoni sebagaimana disampaikan melalui akun media sosialnya dan rangkuman informasi yang sudah beredar. Jika ada pembaruan atau keterangan tambahan dari pihak terkait, kami akan memperbarui berita ini.
Komentar