Roblox Diblokir Pemerintah Indonesia pada Agustus 2025 karena konten berbahaya. 5 Game Baru muncul sebagai alternatif, sementara warga tantang aturan dengan VPN dan protes.
Roblox Diblokir Pemerintah Indonesia
Roblox Diblokir Pemerintah Indonesia mulai 6 Agustus 2025, berdasarkan keputusan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Kemendikbudristek. Alasan utama adalah konten kekerasan dan potensi kriminalitas yang membahayakan anak, seperti simulasi kekerasan dan interaksi daring tanpa pengawasan. Keputusan ini menyusul evaluasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Roblox, dengan 100 juta pengguna aktif harian global, termasuk jutaan anak Indonesia, kini tidak dapat diakses secara resmi.
Konten Berbahaya di Roblox
Konten Berbahaya menjadi alasan pemblokiran. Konten kekerasan, pelecehan, dan perjudian terselubung dilaporkan lolos moderasi Roblox. Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan, “Kalau mengandung unsur kekerasan, kita tutup, tidak ada masalah,” menegaskan perlindungan generasi muda. Psikolog anak menyebut Roblox dapat memicu perilaku agresif jika tanpa pengawasan orang tua.
5 Game Baru sebagai Alternatif
5 Game Baru muncul pasca-pemblokiran Roblox, menawarkan pengalaman aman dan kreatif:
- BlockCraft: Platform sandbox berbasis voxel dengan filter konten ketat untuk anak.
- Creativerse: Game kolaborasi dengan tutorial ramah pemula dan kontrol parental.
- Pixel Worlds: Permenungan daring untuk pembuatan game sederhana, aman untuk usia 9+.
- Toca World: Simulasi bebas kekerasan untuk anak SD dan SMP.
- Core: Platform kreasi game dengan grafis realistis dan moderasi ketat.
Game-game ini menjadi alternatif, meski belum sepopuler Roblox dengan 85,3 juta pengguna harian pada Februari 2025.
Warga Tantang Aturan dengan VPN
Warga Tantang Aturan menggunakan VPN untuk mengakses Roblox. Ribuan pengguna, terutama remaja, memakai VPN seperti PureVPN untuk bypass blokir. Tutorial membuka Roblox viral di media sosial, dengan tagar #RobloxIndonesia mencapai 1,2 juta views. Komunitas gaming menggalang protes daring, menuntut fokus pada edukasi digital. Aksi kecil di Jakarta pada 7 Agustus 2025 menyerukan kebebasan bermain game.
Protes dan Edukasi Digital
Protes dan Edukasi Digital menjadi respons publik. Psikolog anak Dr. Ratih Zulhaeni menentang pemblokiran total, menyarankan literasi digital untuk orang tua dan anak. “Blokir tidak menyelesaikan masalah, anak perlu diajari memilih konten aman,” ujarnya. Komunitas gaming menuntut program pelatihan kontrol parental, serupa dengan inisiatif Roblox pada November 2024 yang membatasi pesan langsung untuk anak di bawah 13 tahun.
Dampak Pemblokiran pada Anak
Dampak Pemblokiran memengaruhi anak-anak. Roblox, dengan game seperti Grow a Garden (16 juta pemain bersamaan pada Juni 2025), mendukung kreativitas dan coding. Tanpa pengawasan, anak rentan terpapar penipuan Robux atau konten berbahaya. Pemblokiran membuat anak kehilangan komunitas daring, meski sebagian orang tua mendukung langkah pemerintah demi keamanan.
Upaya Roblox Corporation
Upaya Roblox Corporation mencakup komunikasi dengan pemerintah Indonesia. Roblox memperkuat moderasi konten dan filter keamanan, seperti pembaruan Juli 2025 dengan verifikasi ID untuk game 17+ dan pelaporan otomatis. Meski begitu, belum ada tanda pencabutan blokir di Indonesia hingga Agustus 2025.
Tantangan Regulasi Digital
Tantangan Regulasi Digital terlihat dari kesulitan memantau jutaan game buatan pengguna di Roblox. Komdigi berupaya menyaring konten kekerasan dan pornografi, tetapi pemblokiran dianggap solusi instan yang memicu resistensi. Pelatihan literasi digital dan penguatan kontrol parental diusulkan sebagai solusi jangka panjang.
Daftar Isi
10 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik di 2025: Cara Mudah Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Kesimpulan
Roblox Diblokir Pemerintah Indonesia pada 2025 karena Konten Berbahaya, memunculkan 5 Game Baru seperti BlockCraft dan Toca World. Warga Tantang Aturan dengan VPN dan protes, menuntut Protes dan Edukasi Digital. Dampak Pemblokiran memengaruhi anak, sementara Upaya Roblox Corporation fokus pada keamanan. Tantangan Regulasi Digital menegaskan perlunya keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan digital di Indonesia.
Reaksi Sentiment Public