Di tengah perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina, serta upaya perdamaian yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Eropa kini dihadapkan pada ancaman yang semakin nyata dari Rusia. Dua berita terbaru dari SINDOnews menyoroti situasi ini: Jerman sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan Perang Dunia III, dan Inggris mendapati aktivitas spionase Rusia yang menargetkan kapal selam rudal nuklirnya.
Menurut laporan SINDOnews yang mengutip surat kabar Handelsblatt, militer Jerman menganggap serangan Rusia terhadap wilayah NATO sebagai skenario realistis dalam 4 hingga 7 tahun mendatang. Persiapan ini dimulai sejak masa kepresidenan Donald Trump dan perundingan damai Ukraina yang dianggap buntu oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. Jerman kini mendidik anak-anak sekolah tentang kesiapan menghadapi krisis dan perang, serta merekomendasikan warga untuk menyimpan persediaan darurat di rumah. Komisi Eropa juga menyarankan warga Uni Eropa untuk menimbun kebutuhan pokok setidaknya untuk tiga hari jika terjadi keadaan darurat.
Sementara itu, di Inggris, Angkatan Laut Kerajaan menemukan sensor-sensor Rusia di perairan sekitar negara tersebut, yang diduga digunakan untuk memata-matai kapal selam rudal nuklir London. Perangkat-perangkat ini ditemukan di dasar laut dan pantai. Investigasi lebih lanjut mengungkapkan adanya kendaraan tak berawak Rusia di dekat kabel komunikasi bawah air, yang merupakan infrastruktur kritis. Selain itu, ada intelijen yang kredibel bahwa kapal pesiar mewah milik oligarki Rusia digunakan untuk kegiatan spionase bawah air. Rusia belum memberikan komentar terkait temuan ini.
Kedua peristiwa ini menunjukkan bahwa ancaman dari Rusia tidak hanya terbatas pada konflik di Ukraina, tetapi juga meluas ke potensi konfrontasi militer langsung dengan negara-negara NATO dan upaya spionase terhadap aset-aset militer strategis. Temuan serupa dilaporkan oleh media lain, seperti The Sunday Times, yang mencatat penemuan sensor mata-mata Rusia di perairan Inggris yang diduga menargetkan kapal selam nuklir Inggris. Hal ini menegaskan adanya upaya sistematis dari Rusia untuk mengumpulkan intelijen tentang kemampuan militer negara-negara NATO.
Dengan ancaman yang semakin nyata, negara-negara Eropa, khususnya Jerman dan Inggris, sedang meningkatkan kewaspadaan dan persiapan militer mereka. Kerjasama internasional dan dialog diplomatik sangat diperlukan untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan menjaga stabilitas di kawasan Eropa. Para pemimpin Eropa diharapkan untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini, sambil tetap menjaga keseimbangan antara kesiapan militer dan upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan.