Serangan AS ke Iran: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Serangan AS ke Iran: Apa Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia?

Jakarta, 23 Juni 2025 – Serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Minggu malam waktu setempat telah memicu kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Konflik yang memanas di Timur Tengah ini diprediksi akan membawa dampak signifikan terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor energi, perdagangan, dan pasar keuangan.

Serangan AS ke Iran telah mendorong lonjakan harga minyak dunia, mengingat Iran merupakan salah satu produsen minyak utama di kawasan. Harga minyak mentah Brent dilaporkan melonjak di atas USD 90 per barel, yang berpotensi meningkatkan biaya bahan bakar dan energi di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian ESDM menyatakan sedang memantau situasi dan memastikan cadangan energi nasional tetap memadai, namun masyarakat diimbau untuk bersiap menghadapi kemungkinan kenaikan harga BBM.

Selain itu, gangguan rantai pasok global akibat ketegangan di Timur Tengah dapat memengaruhi ekspor-impor Indonesia. Sejumlah pelaku usaha di sektor manufaktur dan perdagangan menyatakan kekhawatiran atas potensi kenaikan biaya logistik, terutama untuk komoditas yang bergantung pada jalur perdagangan melalui Selat Hormuz. “Jika konflik berlarut-larut, biaya operasional kami bisa naik signifikan,” ujar seorang pengusaha tekstil di Jakarta.

Pasar keuangan Indonesia juga merasakan tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada pembukaan perdagangan pagi ini, seiring dengan sentimen negatif dari investor yang khawatir akan ketidakpastian global. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga melemah, mendekati level Rp 16.000 per dolar, memicu Bank Indonesia untuk bersiaga menjaga stabilitas moneter.

Benarkah Alien Ada? Mayoritas Ilmuwan Yakin!

Pemerintah Indonesia telah membentuk satgas khusus untuk mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa langkah-langkah seperti penguatan subsidi energi dan stimulus UMKM sedang dipertimbangkan untuk meredam tekanan ekonomi. “Kami akan bergerak cepat untuk melindungi rakyat dari dampak krisis global,” tegasnya.

Meski begitu, sejumlah ekonom menilai Indonesia masih memiliki ruang untuk bertahan, berkat cadangan devisa yang cukup kuat dan diversifikasi pasar ekspor. Namun, mereka mengingatkan bahwa eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah bisa memperburuk situasi. Masyarakat diminta tetap tenang namun waspada, sembari memantau perkembangan situasi internasional yang kian dinamis.

Penulis: Tim Redaksi Sentiment.co.id

sentiment: