Sri Mulyani unggah pesan untuk tanggapi situasi terkini pasca-penjarahan rumahnya di Bintaro pada 31 Agustus 2025. Simak seruan damai dan konteks demo.
Konteks Penjarahan dan Pesan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengunggah pesan di Instagram pada 1 September 2025, menanggapi situasi terkini setelah rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa pada 31 Agustus 2025. Aksi ini bagian dari gelombang demonstrasi nasional yang dipicu usulan tunjangan DPR dan kematian Affan Kurniawan.
1. Kronologi Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Demonstrasi 25–31 Agustus 2025 menuntut reformasi ekonomi dan pencabutan tunjangan DPR Rp50 juta. Pada 31 Agustus, massa menjarah rumah pejabat, termasuk kediaman Sri Mulyani di Bintaro. Kerusakan meliputi jendela pecah dan perabotan dirusak. TNI memperketat penjagaan pasca-kejadian, dan situasi dilaporkan kondusif.
2. Pesan Sri Mulyani di Instagram
Dalam unggahannya, Sri Mulyani berterima kasih atas dukungan moral dan doa masyarakat. Ia menyerukan pembangunan Indonesia tanpa kekerasan, fitnah, atau perpecahan, menekankan bahwa demokrasi beradab memungkinkan kritik melalui jalur konstitusional seperti judicial review. Ia juga meminta maaf atas kekurangan pemerintah dalam merumuskan kebijakan.
3. Konteks dan Dampak
Aksi penjarahan terkait kemarahan publik atas ketimpangan ekonomi, diperparah kematian Affan Kurniawan. Presiden Prabowo mencabut tunjangan DPR untuk meredakan situasi. Unggahan Sri Mulyani di X dan Instagram mendapat ribuan respons positif, meski beberapa netizen mengkritik kebijakan pajaknya.
4. Seruan Damai dan Langkah Hukum
Sri Mulyani menegaskan pentingnya menjaga etika dalam politik. Polri menyelidiki pelaku penjarahan, dengan 951 orang ditahan di Jakarta. Solidaritas ASEAN, termasuk pemesanan makanan untuk driver ojol, menunjukkan dukungan global.
Penulis: Saraswati
Tanggal Terbit: 1 September 2025