Tanggapi Kritik Terkait MBG, Prabowo: Kalau Saya Kasih Makan Anak Lapar, Apa Salahnya?


Penulis: Sentiment.co.id

Jakarta, 11 April 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menanggapi kritik yang dialamatkan kepadanya terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu janji kampanye utamanya. Dalam pernyataan terbarunya, Prabowo menegaskan bahwa niat di balik program ini adalah untuk membantu anak-anak Indonesia yang kelaparan, sembari mempertanyakan keberatan para pengkritik terhadap langkah tersebut.

“Kalau saya kasih makan anak lapar, apa salahnya? Saya ingin anak-anak kita sehat, kuat, dan bisa belajar dengan baik. Ini soal masa depan bangsa,” ujar Prabowo dalam acara temu warga di Jakarta, Jumat (11/4/2025). Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas berbagai kritik yang muncul, mulai dari soal anggaran hingga pelaksanaan program yang dinilai belum optimal.

Program MBG, yang mulai digulirkan sejak Prabowo dilantik pada Oktober 2024, bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Namun, pelaksanaannya menuai sorotan. Sebagian pihak mempertanyakan sumber pendanaan yang dianggap membebani APBN, sementara yang lain mengkritik distribusi yang belum merata di daerah terpencil. Ada pula yang menyebut program ini sebagai langkah populis untuk mempertahankan dukungan publik.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menegaskan bahwa program ini bukan sekadar gimmick politik, melainkan wujud komitmen nyata untuk meningkatkan kualitas generasi muda. “Kritik boleh, tapi lihat dulu tujuannya. Anak-anak kita harus jadi prioritas. Kalau ada kekurangan, kita perbaiki bersama,” tegasnya.

MNC Group Klarifikasi Gugatan Rp119 Triliun

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia masih berada di kisaran 21,6% pada tahun 2024. Prabowo kerap menyinggung isu ini sebagai salah satu alasan utama di balik MBG. Ia menilai, gizi yang buruk di usia dini akan menghambat potensi anak-anak Indonesia untuk bersaing di masa depan.

Namun, tidak semua pihak pesimistis. Ekonom senior, Dr. Rizal Ramli, dalam wawancara terpisah menyatakan bahwa MBG memiliki potensi besar jika dikelola dengan transparan dan efisien. “Asalkan tidak ada korupsi dan distribusinya tepat sasaran, ini bisa jadi investasi jangka panjang untuk SDM kita,” katanya.

Di sisi lain, sejumlah aktivis sosial mengapresiasi langkah Prabowo, meski tetap mengingatkan pentingnya evaluasi berkala. “Ide dasarnya bagus, tapi kami harap pemerintah juga melibatkan masyarakat lokal dalam pelaksanaannya agar lebih sesuai kebutuhan daerah,” ujar Dina Lestari, pegiat pendidikan dari Yayasan Anak Bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyinggung bahwa pemerintah tengah menyempurnakan mekanisme MBG, termasuk memperluas jangkauan ke pelosok negeri. “Kita tidak akan berhenti sampai semua anak Indonesia tercukupi gizinya,” pungkasnya.

Polemik seputar MBG tampaknya masih akan berlanjut seiring berjalannya program ini. Namun, pernyataan tegas Prabowo kali ini menunjukkan bahwa ia tidak gentar menghadapi kritik dan tetap fokus pada visi awalnya: menyehatkan anak-anak Indonesia demi masa depan yang lebih baik.

Pidato Kenegaraan Prabowo: Visi Indonesia Maju

Sentiment.co.id akan terus mengikuti perkembangan program ini dan menyajikan analisis mendalam terkait dampaknya bagi masyarakat.

sentiment: