Oleh: Sentiment.co.id
Jakarta, 11 April 2025 – Sebuah peristiwa tragis kembali mengguncang warga Jakarta Utara. Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun, berinisial DAK, ditemukan tewas setelah diduga terjatuh dari sebuah apartemen di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Jumat sore. Kejadian ini menambah daftar insiden serupa yang melibatkan anak-anak di gedung-gedung tinggi, memunculkan pertanyaan tentang keamanan dan pengawasan di lingkungan tempat tinggal bertingkat.
Menurut keterangan pihak kepolisian, korban ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di area parkiran apartemen sekitar pukul 17.00 WIB. Petugas keamanan yang pertama kali menemukan korban segera melapor ke pihak berwenang. Tim medis yang tiba di lokasi berusaha memberikan pertolongan, namun sayangnya nyawa DAK tidak dapat diselamatkan. Korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Hingga kini, penyebab pasti jatuhnya DAK masih diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Utara. Kapolsek Pademangan, Kompol Binsar H. Sianturi, menyatakan bahwa pihaknya tengah memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi serta mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi, termasuk keluarga korban dan penghuni apartemen. “Kami masih dalami apakah ini kecelakaan atau ada faktor lain. Untuk saat ini, kami belum bisa menyimpulkan,” ujarnya dalam keterangan kepada wartawan.
Berdasarkan informasi awal, DAK tinggal bersama keluarganya di salah satu unit apartemen tersebut. Saat kejadian, diduga korban berada di balkon atau area yang memiliki akses ke ketinggian. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan ia terjatuh. Pihak kepolisian juga tengah menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian pengawasan atau faktor keamanan di gedung apartemen.
Peristiwa ini sontak memicu duka mendalam di kalangan warga sekitar. Beberapa tetangga yang ditemui mengaku terkejut karena DAK dikenal sebagai anak yang ceria dan ramah. “Keluarganya baik, anaknya juga sopan. Kami nggak nyangka kejadian seperti ini bisa terjadi,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini kembali menyoroti isu keamanan di apartemen dan gedung bertingkat, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil. Dalam beberapa tahun terakhir, insiden serupa tidak sekali terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kurangnya pengawasan orang tua, minimnya fitur keamanan seperti pagar pelindung yang memadai di balkon, hingga kelalaian pengelola gedung sering disebut sebagai faktor penyebab.
Pakar keselamatan lingkungan, Dr. Ir. Budi Santoso, menekankan pentingnya standar keamanan yang ketat di gedung-gedung tinggi. “Balkon dan jendela di apartemen harus dilengkapi dengan pengaman yang sesuai, terutama untuk mencegah anak-anak mengakses area berbahaya. Selain itu, edukasi kepada orang tua juga krusial agar selalu mengawasi anak mereka,” katanya.
Sementara itu, pihak pengelola apartemen menyatakan akan bekerja sama penuh dengan kepolisian untuk mengusut kejadian ini. Mereka juga berjanji akan mengevaluasi sistem keamanan di gedung tersebut guna mencegah insiden serupa di masa depan.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga DAK dan menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya menjaga keselamatan anak-anak di lingkungan tempat tinggal. Masyarakat kini menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kejelasan penyebab kematian DAK, sekaligus mendorong langkah konkret agar peristiwa serupa tidak terulang.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, dan arwah DAK diterima di sisi-Nya.