sentiment.co.id – Perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah merenggut 64.964 nyawa, dengan 428 kematian akibat kelaparan, termasuk 146 anak-anak, per Selasa (16/9/2025). Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 59 jenazah dan 386 korban luka tiba di rumah sakit dalam 24 jam terakhir, dengan total korban luka 165.312. Banyak korban masih terjebak di reruntuhan, sulit dijangkau tim penyelamat. Sebanyak 112 orang terluka oleh tembakan Israel saat mencari bantuan kemanusiaan, dengan 2.497 tewas dan 18.294 luka sejak Mei. Krisis kemanusiaan memburuk, desak intervensi global.
Data Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan eskalasi krisis di Jalur Gaza, dengan serangan Israel yang terus berlanjut. Dalam 24 jam terakhir, 112 warga terluka saat berburu bantuan, memperparah situasi. Total kematian akibat kelaparan mencapai 428, mencerminkan blokade ketat yang hambat distribusi bantuan. “Korban di bawah puing-puing tak terjangkau karena kurangnya akses penyelamat,” ujar kementerian.
Laporan ini menyusul sidang darurat KTT Islam-Arab yang bahas agresi Israel. Sementara armada bantuan terkendala di Malta dan Tunisia, dunia desak gencatan senjata. Presiden Turki Erdogan sebut Netanyahu mirip Hitler, sementara Mesir pantau klaim “Israel Raya”. Tragedi Gaza butuh solusi cepat untuk hentikan genosida dan krisis kemanusiaan.
Komentar