sentiment.co.id – Tragedi mengerikan di Masjid Agung Sibolga, Jawa Utara: mahasiswa Arjuna Tamaraya tewas dikeroyok lima orang hanya karena tidur di dalam masjid. Korban pula dipukul, dipijak, dilempar kelapa—luka parah kepala. Netizen geram: “Masjid tempat ibadah, kok jadi arena kekerasan?”
Kronologi Brutal: Larangan Tidur Berujung Pembunuhan
Jumat (31/10/2025) pukul 03.30 WIB, Arjuna istirahat di masjid. Pelaku awal ZP larang: “Jangan tidur dalam.” Korban tetap, ZP panggil empat orang lain termasuk HB dan SS. Mereka hajar Arjuna: pukul, pijak, lempar kelapa. Penjaga masjid Alwis Janasfin Pasaribu (23) temukan tak sadar, bawa RSUD Dr. FL Tobing Sibolga. Sabtu (1/11) pukul 05.55 WIB, Arjuna meninggal akibat luka kepala parah.
Respons Polisi: Pelaku Ditangkap, Selidiki Motif
Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam E Silaban: “Laporan masuk, lima pelaku termasuk ZP, HB, SS ditangkap.” Polisi dalami motif: tersinggung larangan tidur. Warga berduka: “Arjuna baik, masjid aman kok jadi tempat kejahatan?”
Dampak: Soroti Keamanan Masjid, Cegah Kekerasan
Kasus ini pelajaran: masjid tempat ibadah, bukan kekerasan. Polisi janji tindak tegas, warga harap patroli ketat. Keluarga Arjuna: “Adik baik, jangan ulang tragedi.”
Komentar