U.S. Bombs Iran’s Nuclear Sites: World Holds Breath for Tehran’s Response
Jakarta, 23 Juni 2025 – Dunia dikejutkan oleh serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga situs nuklir Iran pada Minggu malam waktu setempat, memicu ketegangan baru di Timur Tengah. Aksi militer ini, yang disebut AS sebagai langkah untuk “mencegah ancaman nuklir”, telah menempatkan dunia di ambang krisis global, dengan semua mata tertuju pada respons Iran yang dijanjikan akan “tegas dan menghancurkan”.
Menurut pernyataan resmi Pentagon, serangan tersebut menargetkan fasilitas yang diduga digunakan untuk mempercepat program nuklir Iran, yang selama ini menjadi sumber kekhawatiran bagi AS dan sekutunya, Israel. Presiden AS menyatakan operasi ini sebagai “tindakan preventif” untuk melindungi kepentingan nasional dan regional. Namun, Iran mengecam serangan itu sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan “tindakan perang”, dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyerukan rakyat Iran untuk bersiap menghadapi “segala kemungkinan”.
Demonstrasi besar-besaran meletus di Tehran, dengan ribuan warga menyerukan pembalasan terhadap AS. Media lokal Iran melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan opsi militer, termasuk serangan terhadap pangkalan AS di kawasan Timur Tengah. Ketegangan ini memicu lonjakan harga minyak dunia, dengan harga Brent melonjak ke USD 92 per barel, yang berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia, terutama harga bahan bakar dan biaya logistik.
Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan keprihatinan dan mengimbau semua pihak untuk menahan diri guna menghindari eskalasi. Menteri ESDM menegaskan bahwa cadangan energi nasional masih aman, namun langkah antisipasi sedang disiapkan untuk menghadapi kemungkinan gangguan pasokan minyak. Pasar saham Indonesia juga merespons negatif, dengan IHSG turun 1,5% pada perdagangan pagi ini.
PBB telah menyerukan sidang darurat untuk membahas krisis ini, sementara negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok mengecam tindakan AS sebagai “provokasi berbahaya”. Sebaliknya, Inggris dan beberapa sekutu Eropa menyatakan dukungan terhadap AS, meski meminta dialog untuk meredakan situasi. Dengan ketegangan yang terus meningkat, dunia kini menunggu langkah berikutnya dari Iran, yang dapat menentukan arah konflik global ini.
Penulis: Tim Redaksi Sentiment.co.id