Internasional
Beranda / Internasional / Unik! Kuil Donald Trump di India Viral Lagi, Ironi Tarif AS Picu Ejekan Massal

Unik! Kuil Donald Trump di India Viral Lagi, Ironi Tarif AS Picu Ejekan Massal

Unik! Kuil Donald Trump di India Viral Lagi, Ironi Tarif AS Picu Ejekan Massal
Unik! Kuil Donald Trump di India Viral Lagi, Ironi Tarif AS Picu Ejekan Massal

sentiment.co.id – Kisah kuil Trump di Telangana meledak ulang di Instagram sejak Agustus 2025, netizen campur ironi “fanboy bangun kuil, eh Trump kasih tarif 50%” dan simpati “RIP Bussa Krishna, dedikasi abadi”, soroti absurditas pengabdian spiritual di tengah perang dagang AS-India.

Kronologi Pembangunan dan Viral Ulang di Desa Konne, Telangana

Tahun 2019, petani Bussa Krishna membangun kuil mini untuk Donald Trump di rumahnya, Desa Konne, Distrik Jangaon—110 km dari Hyderabad—setelah bermimpi melihat Trump pagi hari, yang dianggap makna spiritual kuat dalam Hindu. Patung Trump setinggi 1,8 meter dibuat biaya 2 lakh rupee (Rp 38 juta), pusat ritual puja harian dengan vermilion, kunyit, dan aarti; Krishna berdoa untuk kesehatan Trump dan kemenangan pemilu, bahkan mimpi Trump prediksikan India menang kriket lawan Pakistan di Piala Dunia 2019. Awalnya dicemooh warga, kini tarik wisatawan. Krishna wafat 2020 akibat kolaps, tapi warga lanjutkan pemeliharaan patung, terutama saat event Trump. Kisah viral lagi Agustus 2025 pasca Trump terapkan tarif 50% pada barang India terkait minyak Rusia, picu diskusi ironi pengabdian vs kebijakan anti-India.

Sentimen Publik di Media Sosial

Netizen X ramai #TrumpTempleIndia, sentimen didominasi ejekan ironis.

Positif (15%):

  • Nostalgia: “Dedikasi Bussa Krishna luar biasa, fanboy level dewa!”

Negatif (75%):

Viral Siswa SDN 150 Palembang Disiram Air Panas: Guru Cuek, Dinas Pendidikan Klarifikasi

  • Mockery: “Bangun kuil Trump, eh kena tarif dobel—karma apa ini? 😂”

Netral (10%):

  • Fakta: “Kuil dibangun 2019, dikelola warga pasca Krishna wafat 2020.”

Kisah ini jadi pelajaran ironis budaya. Netizen, apakah pengabdian buta layak di zaman perang dagang

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *