Penulis: Tim sentiment.co.id
Depok, 9 April 2025 – Media sosial kembali dihebohkan dengan kisah inspiratif seorang dosen di Depok yang memilih menyambi sebagai pengemudi ojek online (ojol). Bukan sekadar mencari penghasilan tambahan, alasan di balik keputusannya ini ternyata berakar pada nilai religius yang mendalam, membuat banyak warganet salut dan terharu.
Kisah ini pertama kali mencuat melalui unggahan video di platform X, di mana dosen tersebut terlihat mengendarai sepeda motor dengan jaket ojol hijau khas, sambil membawa penumpang. Dalam video berdurasi singkat itu, ia menceritakan bahwa profesinya sebagai dosen tidak menghalanginya untuk mencari rezeki tambahan dengan cara yang halal. Namun, yang membuat cerita ini berbeda adalah motivasi di balik pilihannya: ia ingin memberikan teladan kepada mahasiswanya tentang pentingnya kerja keras dan keikhlasan dalam mencari nafkah, sejalan dengan ajaran agama yang ia anut.
“Saya ingin menunjukkan bahwa mencari rezeki itu tidak harus malu, asal halal. Dalam Islam, kita diajarkan untuk berusaha semaksimal mungkin dan menjem duit dengan tangan sendiri. Saya juga ingin mahasiswa saya belajar bahwa hidup itu butuh perjuangan, bukan hanya teori di kelas,” ujarnya dalam wawancara singkat yang diunggah oleh salah seorang pengguna X.
Diketahui, dosen ini mengajar di salah satu perguruan tinggi ternama di Depok. Ia mengaku bahwa gaji sebagai dosen memang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi ia ingin memberikan lebih untuk keluarganya dan membantu orang lain. Sebagian penghasilan dari ojol, katanya, ia sisihkan untuk sedekah dan membantu mahasiswa yang kesulitan finansial. “Rezeki itu bukan cuma untuk diri sendiri, tapi juga untuk dibagi,” tambahnya dengan senyum sederhana.
Kisah ini langsung viral dan menuai beragam respons positif dari warganet. “Salut banget sama pak dosen ini, rendah hati dan penuh makna hidupnya,” tulis salah satu pengguna X. “Ini baru definisi nyata dari pendidik, bukan cuma ngajar tapi juga kasih contoh langsung,” komentar pengguna lainnya. Tak sedikit pula yang mengaku terinspirasi untuk lebih menghargai setiap pekerjaan, selama itu dilakukan dengan niat yang tulus.
Fenomena dosen yang menyambi pekerjaan lain sebenarnya bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, isu tunjangan kinerja (tukin) dosen yang tak kunjung cair sempat menjadi sorotan, mendorong sebagian akademisi mencari penghasilan tambahan. Namun, kisah dosen dari Depok ini menonjol karena pendekatan religiusnya yang kuat, menjadikan pekerjaan sampingannya bukan sekadar solusi ekonomi, tetapi juga wujud ibadah dan pengabdian.
Di tengah gempuran modernitas dan gaya hidup serba instan, cerita ini menjadi pengingat bahwa nilai-nilai sederhana seperti keikhlasan, kerja keras, dan kepedulian masih relevan. Dosen yang tak disebutkan namanya ini telah membuktikan bahwa profesi apa pun, termasuk menjadi ojol, bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan menebar manfaat bagi sesama.
Kisahnya kini tak hanya menjadi pembicaraan hangat di dunia maya, tetapi juga mengundang refleksi: sejauh mana kita menjalani hidup dengan penuh makna? Salut untuk sang dosen, semoga semangatnya menular ke lebih banyak orang!
Tim sentiment.co.id