sentiment.co.id – Sebuah instruksi lisan yang meminta seluruh guru ASN, non-ASN, dan staf sekolah di Bali untuk donasi bantuan banjir bandang menjadi viral di media sosial pada 18 September 2025. Nominal donasi bervariasi: Rp100 ribu untuk staf golongan I hingga Rp1,25 juta untuk kepala sekolah. Uniknya, permintaan ini tidak tertuang dalam surat resmi, melainkan disampaikan secara lisan pasca-rapat di Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Bali, seperti dibenarkan Kepala SMAN 4 Denpasar, I Made Sudana.
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan donasi ini bersifat sukarela dan gotong royong, bukan paksaan. “Ini inisiatif, ada bencana, musim hujan November sampai Februari. Saya kasih Rp50 juta, yang lain bebas, tak apa kalau tak bisa,” ujar Koster di Pasar Kumbasari, Denpasar. Meski menuai pro-kontra di medsos, sebagian netizen dukung inisiatif ini, sementara lainnya pertanyakan transparansi tanpa surat resmi. Banjir Bali, yang rusak banyak rumah, dorong solidaritas, tapi mekanisme donasi lisan picu debat soal akuntabilitas. Koster janji dana akan dikelola transparan untuk bantu korban. Publik diminta pantau laporan resmi Disdikpora.
Komentar