Viral Konten Kreator Jatim Dirasis di Kafe Bali

Viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali, Yusuf Ode ungkap perlakuan tak adil di Braud Cafe, Kerobokan. Simak kronologi, respons kafe, dan sorotan netizen di 2025.

Viral Konten Kreator Jatim Dirasis di Kafe Bali

Kisah Yusuf Ode, konten kreator asal Jawa Timur, menjadi viral setelah ia mengungkap dugaan perlakuan rasis di Braud Cafe, Kerobokan, Bali, pada 8 Agustus 2025. Melalui akun Thread @yusufode_, ia membagikan pengalaman tak menyenangkan yang memicu sorotan netizen. Viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali ini menyoroti isu diskriminasi yang diduga terjadi di destinasi wisata populer tersebut.

Kronologi Dugaan Perlakuan Rasis

Yusuf Ode mengunjungi Braud Cafe sendirian dan duduk di meja berkapasitas empat orang setelah memesan makanan. Tak lama, staf memintanya pindah ke meja dekat pintu dapur dengan alasan meja tersebut hanya untuk empat orang. Namun, Yusuf melihat dua ekspatriat duduk di meja serupa tanpa ditegur, meski hanya berdua dan salah satunya menggunakan laptop. Kejadian ini membuatnya merasa diperlakukan tidak adil, sehingga ia membagikan pengalaman tersebut di media sosial. Unggahannya viral, disukai lebih dari 2.300 pengguna Thread, dan memicu komentar seperti, “Rasisme di Bali biasa,” tulis @riodibali, memperkuat dugaan viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali.

Respons Braud Cafe

Pihak Braud Cafe memberikan klarifikasi melalui kolom komentar. Mereka menyebut tamu ekspatriat awalnya mengaku datang bertiga, sehingga diizinkan di meja empat orang. Namun, hingga selesai makan, hanya dua orang yang hadir. Braud meminta maaf atas pengalaman tak menyenangkan dan menegaskan tidak ada niat diskriminasi, dengan staf 100% lokal dan mayoritas pelanggan lokal. Mereka juga menyebut keterbatasan bahasa Inggris staf sebagai penyebab miskomunikasi. Klarifikasi ini tak sepenuhnya meredam kritik, karena netizen menilai penanganan kasus viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali kurang memadai.

Sorotan Netizen dan Isu Rasisme

Kasus ini memicu diskusi luas di media sosial. Banyak netizen, seperti @sunflowerr178, menyebut rasisme sebagai “hal biasa” di Bali, terutama terhadap wisatawan lokal. Komentar lain, seperti dari @lily_ekaa, mengaku memiliki pengalaman serupa di kafe tersebut. Isu viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali ini menambah daftar keluhan tentang diskriminasi di destinasi wisata, mendorong seruan untuk pelayanan yang lebih adil.

Susunan Upacara Hari Pramuka 2025: Panduan Lengkap untuk Peringatan 14 Agustus

Penutup

Kasus viral konten kreator Jatim dirasis di kafe Bali menyoroti pentingnya pelayanan adil di industri pariwisata. Meski Braud Cafe telah meminta maaf, kejadian ini menjadi pengingat untuk meningkatkan sensitivitas budaya dan komunikasi. Publik berharap tindakan konkret mencegah diskriminasi serupa, menjaga citra Bali sebagai destinasi inklusif.

Penulis: Saraswati Terbit: 11 Agustus 2025

Reaksi Sentiment Public

Saraswati: Profesional Analisis Artikel Sentiment