sentiment.co.id – Sebuah pengajian di Desa Kendalserut, Tegal, berubah ricuh pada 18 September 2025, saat sekelompok orang beratribut PWI Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) naik ke panggung dan konfrontasi kiai penceramah. Video insiden yang viral di Instagram dan Facebook tunjukkan mereka menghadang kiai, diduga tersinggung isi ceramah soal klaim PWI-LS bahwa sebagian habib di Indonesia bukan keturunan Rasulullah. PWI-LS, ormas Islam yang kembangkan pemikiran Imam Dudin, jadi sorotan publik.
Netizen ramai bereaksi, banyak yang sesalkan tindakan intimidasi di forum keagamaan, anggap bertentangan dengan akhlak dan kesabaran Islam. “Pengajian tempat belajar, bukan adu emosi,” tulis seorang warganet. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari polisi atau pengurus PWI-LS soal kejadian ini. Peristiwa ini picu debat panas di medsos tentang cara menyampaikan perbedaan pandangan agama tanpa kekerasan.
Insiden ini ingatkan pentingnya dialog terbuka dan saling hormat dalam ruang keagamaan. Publik tunggu klarifikasi resmi untuk redam spekulasi. Kejadian ini juga soroti sensitivitas isu keturunan Rasulullah di kalangan umat Islam Indonesia.
Komentar