sentiment.co.id – Seorang pemuda asal Medan, Aditya Krisna, menjadi sorotan setelah videonya yang seolah mengajak tawuran di kawasan Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia, viral di media sosial. Unggahan akun Instagram @ane_medan pada Minggu (21/9/2025) menampilkan Aditya berlari di zebra cross sambil mengayunkan bungkusan kain, seperti memulai keributan. Captionnya, “POV: Ketika di luar negeri kebawa jiwa keos-nya. Keluar diaaaa, tapi tidak untuk ditiru wee. Cuman bercanda ????????”, justru memicu kecaman dari netizen Indonesia dan Malaysia.
Aksi Kontroversial yang Curi Perhatian
Video berdurasi 15 detik itu cepat menyebar, ditonton jutaan kali. Aditya, yang sedang berlibur sekaligus kunjungi keluarga di Malaysia, tampak berpura-pura mengajak tawuran sambil berteriak. Awalnya, banyak yang tertawa, tapi segera berubah jadi marah. Netizen Malaysia sebut ini “tidak sopan dan bikin malu,” sementara warga Indonesia khawatir citra buruk diaspora. “Lucu sih, tapi nggak etis. Ntar dikira WNI semua gini,” tulis salah satu komentar.
Aditya mengaku konten itu hanya hiburan, tapi akibatnya serius. Polisi Malaysia sempat selidiki, meski akhirnya dianggap prank. Kasus mirip ini sering viral, seperti pemuda Indonesia tawur di Thailand 2024, yang berujung deportasi.
Permintaan Maaf dan Reaksi Publik
Menghadapi badai kritik, Aditya segera minta maaf via Instagram. “Saya minta maaf kalau ada yang tersinggung, baik warga Malaysia maupun Indonesia. Ini hanya hiburan, bukan ajakan tawuran sungguhan,” tulisnya. Ia jelaskan sedang libur, dan konten tak dimaksudkan provokasi.
Reaksi netizen campur: sebagian terima maafnya, “Bagus langsung minta maaf, belajar dari kesalahan,” tapi yang lain tegas, “Bercanda gini bikin citra buruk negara. Jangan ulangi!” Insiden ini ingatkan pemuda hati-hati konten di luar negeri, karena bisa picu isu diplomatik. Aditya kini offline, tapi pelajaran ini jadi reminder: hiburan online harus bertanggung jawab.
Komentar