sentiment.co.id – Insiden penyerangan massa ke rumah dokter di Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meledak viral di TikTok. Suami dokter Irma Fitria Sari dan dua karyawannya babak belur dirontai hingga luka-luka. Video unggahan @iermafitriasari ungkap dugaan keterlibatan oknum kepala desa (kuwu) setempat, picu kecaman netizen: “Baru jadi kuwu udah sok jago, tambah arogan kalau jadi akuwu!” Irma klaim terus diintimidasi pasca-viral. Polsek Anjatan terima laporan, sedang selidiki motif.
Kronologi: Dari Arak-Arakan Singa Depok Hingga Kekerasan
Kamis (23/10/2025) sore, desa ramai arak-arakan kesenian singa Depok. Irma baru pulang praktik RS, mobilnya disetop pria diduga panitia. Tiba-tiba, oknum kuwu berkacamata hitam datang, minta belok. Bingung dua arahan, Irma malah dipukul spionnya. “Spion dipukul diduga kuwu, lalu massa kejar ke rumah,” kata Kapolsek AKP H. Rasita (25/10/2025).
Suami Irma buru-buru pulang, tanya istri, tunjuk pelaku di seberang. Saat dekati minta klarifikasi, ia dan dua karyawan dirontai massa—pukul, tendang. Korban luka serius, langsung lapor polisi yang kini identifikasi pelaku.
Reaksi Publik: Kecaman Penyalahgunaan Wewenang
Netizen geram: “Jangan sampai budaya jadi alasan kekerasan!” Soroti oknum desa abuse power. Rasita: “Laporan resmi ditindak, dalami motif.” Mirip kasus penyerang rumah Ketua DPRD Maluku Tenggara oleh kelompok bertopeng. Di Indramayu, tambah kekhawatiran keamanan pedesaan.
Dampak dan Solusi
Ganggu ketenangan warga, nodai citra kepemimpinan desa. Irma terintimidasi, polisi janji lindungi. Harap transparan: oknum dihukum, cegah ulang. Polri komitmen amankan medis krusial. Ingatkan koordinasi acara budaya dan hukum tegas.
Komentar