sentiment.co.id – Tragedi siswi MTs berprestasi AK (14) ditemukan gantung diri di rumahnya, Cikembar, Sukabumi, Selasa (28/10/2025), picu dugaan bullying sekolah. Surat wasiat ungkap perselisihan dengan kakak kelas, tapi Kepsek Wawan Setiawan bantah: hanya kecil, sudah selesai BK. Netizen geram: “Sekolah jangan tutupi, selidiki serius!” Polisi dalami, DPRD soroti perlindungan anak.
Kronologi Tragis: Dari Sakit Perut hingga Ditemukan Nenek
AK pulang awal keluh sakit perut, diantar teman. Malamnya, nenek temukan tergantung depan rumah pukul 23.00 WIB. Surat tulisan tangan jadi bukti: sebut perselisihan dengan siswi kelas IX. Wawan: “Korban normal di sekolah, aktif Pramuka, baru angkat bendera Senin. Ingin pindah, tapi ikut kegiatan biasa.” Ia tolak bullying berat: “Haram di sini, sekolah ramah anak.”
Respons Sekolah dan Otoritas: Evaluasi BK
Wawan duka: “Siswi berprestasi, Garuda Pramuka dari Bupati.” Janji ketat pengawasan, kuatkan konseling. Kasat Reskrim Iptu Hartono: “Laporan keluarga masuk, dalami bullying.” Sekdes Bojong Dede Nuryadin: “Nenek teriak tolong, polisi dan puskesmas datang.” Ketua Komisi IV DPRD Ferry Supriyadi: “Sekolah transparan, evaluasi sistem. Sosialisasi bahaya bullying, sanksi pelaku.”
Dampak: Momentum Berantas Perundungan
Kasus ini ingatkan: bullying sebabkan trauma fatal. DPRD rencana edukasi, cegah ulang. Keluarga dan sekolah berduka, harap keadilan. Konsultasi psikolog krusial cegah bunuh diri.
Komentar