sentiment.co.id – Jessy Nirmala, tiktoker populer, jadi korban catcalling oleh oknum polisi saat jalan kaki di Jakarta. Video pengalaman tak mengenakkan itu viral di TikTok, picu kecaman netizen: “Polisi kok begini?” Kapolda Metro Jaya langsung tindak pelaku untuk diperiksa Propam—terancam sanksi berat. Jessy kesal: aparat seharusnya contoh, bukan peleceh.
Kronologi: Pulang Pilates Berujung Pelecehan Verbal
Kamis (30/10/2025), Jessy pulang olahraga pilates, lewat trotoar ramai polisi. Tiba-tiba, oknum catcall: komentar seksual bikin tak nyaman. “Aku terbiasa catcalling, tapi dari polisi? Gak terima!” ujar Jessy di video TikTok-nya. Catcalling—teriak, bersiul, atau godaan seksual di publik—termasuk pelecehan verbal, sebabkan cemas, trauma, hilang rasa aman.
Respons Cepat: Pemeriksaan Propam dan Dukungan Publik
Kapolda Metro Jaya perintahkan Propam selidiki. “Oknum ini rusak citra Polri,” tegas sumber internal. Jessy apresiasi respons: “Semoga jadi pelajaran.” Netizen banjir dukung: “Hukum tegas, lindungi perempuan!” Kasus ini ingatkan: aparat wajib etis, cegah pelecehan di ruang publik.
Dampak dan Pencegahan: Trauma dan Edukasi
Korban catcalling sering alami stres berkepanjangan. Polri janji pelatihan anti-pelecehan. Jessy: “Jangan diam, laporkan!” Ini momentum reformasi budaya polisi.
Komentar